Transfer Justin Hubner dari Wolves ke Cerezo Osaka Bukanlah Penurunan Karir!

Salah satu pemain timnas Indonesia, yaitu Justin Hubner baru saja dipinjamkan ke tim Liga 1 Jepang, Cerezo Osaka. Sosok pemain bertahan yang sempat dipuji berkabt performa apiknya di Piala Asia 2023 tersebut dipinjamkan oleh klubnya, yaitu Wolverhampton Wanderers U-21 ke salah satu raksasa Liga Jepang, Cerezo Osaka selama satu tahun.

Hubner sendiri menjadi pemain kelima Indonesia yang bergabung dengan klub liga Jepang, setelah sebelumnya Ricky Yacobi, Irfan Bachdim, Stefano Lilipaly, dan Pratama Arhan sempat merasakan liga di negeri Sakura tersebut.

Advertisement

Akan tetapi, kabar dipinjamkannya Hubner ini mendapat respons negatif dari beberapa masyarakat dan juga pecinta sepak bola Indonesia. Menurut mereka, hengkangnya Hubner ke J1 League merupakan ‘penurunan’ karir karena sebelumnya Hubner bermain untuk klub liga Inggris, yaitu Wolverhampton Wanderers.

BACA JUGA: Main Kasar, Gelandang PSS Sleman Diburu Netizen Indonesia

Bukan Penurunan Karir

Adanya anggapan pecinta sepak bola Indonesia yang menilai perginya Hubner ke liga Jepang sebagai penurunan karir adalah hal yang keliru. Karena, saat Ini Hubner masih bermain di tim reserves atau U-21 Wolverhampton Wanderers, sehingga rasanya untuk menembus skuad utama, Hubner membutuhkan jam terbang yang lebih tinggi di level senior dibandingkan dengan di tim reserves atau U-21.

Terlebih, peluang Hubner untuk bermain di skuad utama Cerezo Osaka juga sangat besar. Karena, Cerezo Osaka sendiri baru saja ditinggal oleh bek tengah mereka, yaitu Ryosuke Shindo sehingga kehadiran Hubner sangat dibutuhkan oleh tim.

“Dia [Hubner] harus masuk ke dalam tim, mendapatkan kepercayaan dari pelatih. Cerezo tidak memiliki banyak pemain kaki kiri, jadi dia akan memberi tim keseimbangan. Hubner bisa bermain di berbagai posisi dan itu akan memudahkannya untuk beradaptasi,” ujar Davis.

“Dia harus masuk ke tim dan menunjukkan dia bisa memperjuangkan tempatnya seperti yang harus dilakukan orang lain. Dia perlu menunjukkan bahwa dia bisa konsisten di sepak bola selama satu musim dan itu akan menjadi tantangan terbesar,” kata Davis.

Selain itu, menganggap Hubner mengalami penurunan karir karena memilih untuk pindah ke J1 League merupakan anggapan yang sangat keliru. Mungkin jika menganggap J1 League setara dengan Liga 1 Indonesia, anggapan Hubner mengalami penurunan karir bisa dibilang valid. Namun, J1 League bukanlah liga ecek-ecek yang bisa diremehkan.

Setidaknya, di level Asia, J1 League masuk sebagai salah satu liga terbaik di Asia. Selain itu, dari kualitas pemain pun J1 League tidak bisa diragukan. Berbagai pemain liga Inggris seperti Kaoru Mitoma, Takehiru Tomiyasu, Wataru Endo, dan lainnya nyatanya merupakan produk dari J1 League. Sehingga, masuknya Hubner ke Cerezo Osaka yang bermain di J1 League pada dasarnya merupakan batu loncatan agar Hubner dapat bermain di kancah kompetisi yang lebih tinggi.

BACA JUGA: Sandy Walsh Buka Peluang untuk Bermain di Liga 1 Indonesia

Bukan Klub Ecek-Ecek

Selain level kompetisi yang tinggi, Cerezo Osaka pun nyatanya bukanlah klub ecek-ecek atau lemah. Tim yang sukses melahirkan bintang-bintang sepak bola Jepang ini nyatanya merupakan klub yang sukses meraih Japan Soccer League sebanyak 4 kali (1971, 1974, 1975, dan 1980), 2 kali JSL Cup (1983, 1984) dan 3 kali Emeperor’s Cup (1968, 1970, dan 1974).

Tim yang awalnya bernama Yanmar Diesel ini pun sukses menjuarai J1 League di musim 1994 dan juga 2017. Selain itu, bintang-binta Jepang pun lahir dari klub yang terletak di Kota Osaka ini. Nama-nama seperti, Shinji Kagawa, Takumi Minamino, dan lainnya. (*/)

(RRY)

Advertisement

Related post

×

Hello!

Silakan kirim email ke program@jak101fm.com untuk pertanyaan seputar JAK 101 FM

× Hey JAK FM