Arti, Tujuan, dan Manfaat dari Journaling untuk Kesehatan Mental

Dahulu, ketika masih kecil atau remaja, kita sering kali menulis cerita tentang apa yang kita alami di suatu hari. Biasanya, pengalaman tersebut kita tulis setiap harinya dan kegiatan tersebut sering kali disebut menulis diary. Menjelang dewasa, mungkin kita menjadi jarang untuk menuliskan ‘keluh kesah’ yang hanya dapat kita seorang diri lihat seperti diary. Biasanya, untuk menuangkan segala keluh kesah kita, kita cenderung menggunakan media sosial sebagai wadahnya.

Akan tetapi, media sosial tidak menjamin kerahasiaan cerita kita. Sehingga, rasanya kita membutuhkan kegiatan yang mirip dengan menulis diary, tapi dengan pembawaan yang lebih dewasa. Salah satu kegiatan yang mirip dengan menulis diary tersebut adalah journaling. 

Advertisement

BACA JUGA: Sering Dianggap Remeh, Berikut 3 Alasan Kenapa Kamu Harus Datang ke Psikolog

Apa itu Journaling?

Journaling adalah kegiatan menuangkan ide, pikiran, perasaan, atau emosi yang berkaitan dengan berbagai peristiwa hidup yang telah kita alami dalam bentuk tulisan ataupun ke dalam bentuk gambar agar kita dapat memahaminya dengan lebih baik. Sederhananya, journaling adalah kegiatan menuliskan ide, pikiran, dan keluh kesah yang telah kita alami selama kita hidup.

Tujuan beberapa orang melakukan journaling tentunya untuk mengeluarkan segala perasaan yang ada di dalam pikiran agar merasa lebih lega, sehingga setidaknya pikiran kita tidak terlalu terbebani dengan berbagai permasalahan yang ada. Lebih lanjut, journaling sendiri memiliki manfaat terutama untuk kesehatan mental. Apa saja kah manfaat journaling untuk kesehatan mental?

1. Mengurangi Gangguan Kecemasan

Dari riset yang dilakukan oleh The Permanente Journal, nyatanya menumpah perasaan melalui tulisan memiliki manfaat untuk mengurangi rasa stress dan cemas. Sebagai sosok yang sering kali merasa tertekan dengan pencapaian seseorang sehingga sering kali menimbulkan rasa kecemasan. Rasanya dengan melakukan journaling, JAKartans dapat menuliskan sejumlah pencapaian yang pernah JAKartans raih dalam hidup, sehingga membuat diri JAKartans terasa lebih lega.

Selain itu, dengan journaling pun JAKartans dapat membuat plan hidup sesuai yang JAKartans inginkan. Sehingga, JAKartans tidak perlu cemas dengan apa yang orang lain jalani. Karena, JAKartans sendiri sudah memiliki plan hidup sesuai yang JAKartans inginkan dan rancang melalui journaling yang dilakukan.

BACA JUGA: Bukan Hanya Kesehatan Fisik, Berikut 5 Manfaat Berlari untuk Kesehatan Mental Kita!

2. Mengelola Emosi

Dari keterangan yang diberikan oleh Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, pada dasarnya journaling sangat membantu JAKartans untuk bisa mengelola emosi yang tengah dirasakan.

“Sering kali kita memendam emosi (marah, sedih, atau rasa frustrasi) yang dirasakan. Padahal kita perlu menyalurkan atau mengungkapkan emosi itu untuk membantu tubuh menjadi lebih sehat secara mental dan bisa menjalankan aktivitas lebih baik,” jelasnya.

Sama seperti diary, dengan journaling setidaknya JAKartans dapat mengeluarkan segala macam emosi yang JAKartans rasakan. Sederhananya, JAKartans secara tidak langsung ‘curhat’ dengan journaling. Sehingga, tidak jarang seseorang akan merasa lebih lega setelah menuliskan perasaan atau emosinya.

3. Membantu Mengatasi Trauma

Semua orang rasanya memiliki traumanya sendiri. Sehingga, tidak jarang seseorang mengalami Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). Memang, dalam penanganannya, PTSD harus di bawah perhatian seorang psikiater atau psikolog. Namun salah satu metode yang dianjurkan oleh para psikolog atau psikiater untuk mengatasi trauma adalah dengan journaling.

BACA JUGA: Lamanya Perjalanan Menuju Tempat Kerja Bikin Depresi, Kok Bisa?

4. Mengatasi Depresi

Dari jurnal yang rilis di Journal of Affective Disorders, menuliskan peristiwa yang bersifat emosional pada dasarnya dapat menurunkan gejala depresi secara signifikan. Ketika JAKartans akan melakukan journaling, pastikan fokus utama JAKartans adalah menulis mengenai perasaan dan juga pikiran yang lebih dalam. Selain itu, JAKartans pun dapat menuliskan beberapa tulisan mengenai rasa syukur JAKartans yang dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan mental JAKartans.

Journaling pada dasarnya adalah kegiatan yang sederhana dengan berbagai manfaat di dalamnya. Journaling rasanya menjadi salah satu cara untuk JAKartans ‘bercerita’ di saat JAKartans belum merasa memiliki sosok yang siap menerima cerita JAKartans. Setidaknya, dengan journaling, perasaan dan emosi yang JAKartans rasakan dapat terluapkan dan tidak terpendam. (*/)

(RRY)

Advertisement

Related post

×

Hello!

Silakan kirim email ke program@jak101fm.com untuk pertanyaan seputar JAK 101 FM

× Hey JAK FM