Serupa tapi tidak Sama, Berikut Perbedaan dari Intern, Freelance, dan Part-Time yang Wajib Kamu Ketahui!

JAKartans tentunya sudah tidak asing dengan istilah-istilah seperti internship, freelance, ataupun part-time. Terlebih, untuk JAKartans yang masih kuliah dan sedang ingin mencari pengalaman kerja, rasanya tiga istilah tersebut sering JAKartans temui di berbagai website jobseeker yang ada.

Meskipun tidak asing yang sering melihat istilah-istilah tersebut, nyatanya masih ada beberapa orang yang kesulitan untuk membedakan apa itu internship, freelance, ataupun part-time. Sehingga, tidak jarang banyak dari job seeker yang kebingungan mengenai status ataupun tanggung jawab dari 3 istilah tersebut. 

Advertisement

Istilah-istilah seperti internship, freelance, dan part time memang memiliki segi kesamaan. Ketiganya bukanlah status yang memastikan kita sebagai karyawan tetap. Namun, lebih dari itu, terdapat berbagai perbedaan, dan kelebihan dari ketiga istilah tersebut. 

Apa sajakah perbedaan dan kelebihan dari ketiga istilah tersebut? 

BACA JUGA: 9 Hal yang Perlu Diperhatikan Agar Profil LinkedIn JAKartans Menarik! 

  1. Internship/Magang

Internship atau magang merupakan sebuah status yang diberikan kepada mereka yang bukan merupakan pegawai atau karyawan tetap dalam suatu perusahaan. Umumnya, magang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan, seperti kuliah maupun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Dengan demikian, tujuan dari magang sebenarnya lebih untuk mengenal dan mencari pengetahuan seputar pekerjaan yang relatable dengan jurusan kuliah ataupun SMK. Sehingga, anak magang sebenarnya tidak memiliki target yang harus mereka selesaikan selama masa magang. Karena, pada dasarnya yang mereka cari adalah ilmu dari praktek langsung yang mereka tidak dapatkan dari bangku pendidikan. 

Namun, tidak jarang juga magang dilakukan oleh mereka yang sudah lulus kuliah atau SMK. Biasanya, magang sangat terbuka untuk para fresh graduate sebagai bentuk dari pelatihan untuk mengenal dunia kerja. 

Kelebihan Magang 

  • Mendapatkan pengetahuan mengenai keahlian khusus.
  • Melihat proses kerja secara real-time di lapangan.
  • Secara umum, magang biasanya disertai dengan kompensasi finansial. Namun, dalam situasi tertentu, seperti siswa dari SMK yang menjalani magang, terkadang gaji tidak diberikan.
  • Ada peluang untuk meraih pengakuan atau sertifikat (khususnya bagi siswa).
  • Mengindikasikan penerimaan pekerja di perusahaan, karena pada umumnya magang dilakukan setelah penandatanganan kontrak.

Kekurangan Magang

  • Kompensasi untuk pekerja magang biasanya lebih rendah dibandingkan dengan pekerjaan penuh. Namun, ini dapat bervariasi tergantung pada perusahaan dan periode waktu tertentu.
  • Magang merupakan fase pelatihan atau pembelajaran di mana seseorang harus beradaptasi dengan seluruh lingkungan kerja. Biasanya, proses adaptasi ini bisa menjadi pengalaman yang kurang mengasyikkan.

BACA JUGA: 4 Alasan Mengapa Menjadi ASN Merupakan Pekerjaan Idaman 

  1. Freelance/Pekerja Lepas

Freelance merupakan pekerja lepas yang tidak terikat oleh waktu dan rutinitas para pekerja kantoran. Jika para pekerja kantoran memiliki office hour yang mewajibkan mereka datang ke kantor dengan jam kerja tertentu, seorang freelancer justru tidak memiliki kewajiban tersebut. 

Sederhananya, freelancer adalah pekerja mandiri yang mendapatkan upah berdasarkan proyek yang telah disepakati dan juga telah mereka selesaikan. Dan durasinya biasanya tergantung dengan perjanjian yang dilakukan freelancer dan perusahaan yang mengontraknya. 

Kelebihan Freelance 

  • Kemampuan untuk bekerja di berbagai lokasi dan pada waktu yang beragam.
  • Kebebasan dalam memilih jenis pekerjaan yang diinginkan.
  • Mengizinkan untuk mengejar pekerjaan tambahan selain dari proyek sebagai pekerja lepas.

Kekurangan Freelance

  • Meskipun ada kompensasi, pembayaran tersebut tidak konsisten.
  • Seringkali bekerja secara independen, mengelola risiko dan potensi sendiri.
  • Tidak ada manfaat atau tunjangan seperti yang ada dalam pekerjaan korporat.
  1. Part-Time/Paruh Waktu

Part-time merupakan jenis pekerjaan yang memiliki jam kerja separuh dari jam kerja full-time. Seorang yang bekerja sebagai part-time biasanya memiliki jam kerja selama 40 jam dalam satu minggu. 

Biasanya, pekerjaan part-time ini dilakukan oleh mereka yang memiliki kesibukan lain seperti sekolah ataupun kuliah. Sehingga, lowongan kerja part-time biasanya datang dari toko-toko, cafe, dan lain sebagainya. 

Kelebihan Part-Time

  • Fleksibilitas dalam jadwal kerja, karena jika tidak dapat mengikuti jadwal tertentu, ada kesempatan untuk menukar jadwal dengan rekan kerja lainnya asalkan kesepakatan dilakukan.
  • Mampu bekerja paruh waktu di beberapa tempat berbeda secara bersamaan.
  • Meningkatkan penghasilan tambahan, terutama bagi mahasiswa atau pelajar.
  • Sering kali diabaikan bahwa pekerjaan paruh waktu dapat memperluas jaringan sosial, memberikan pengalaman, dan pengetahuan dalam dunia kerja.
  • Membentuk keterampilan manajemen waktu yang lebih baik.
  • Pembelajaran untuk mengembangkan keterampilan lainnya.
  • Kemungkinan untuk beralih menjadi pekerja penuh waktu jika kinerja bagus.

BACA JUGA: Gen X jadi PNS dan Gen Y jadi Pegawai Swasta, Kenapa Gen Z Fokus Membangun Usaha? 

Kekurangan Part-Time

  • Tidak selalu menyediakan perlindungan penuh bagi pekerjanya, sehingga perlu kehati-hatian dalam memilih lowongan yang dapat dipercaya. Namun, penting untuk dicatat bahwa semua informasi lowongan pekerjaan di Workmate terjamin keamanannya.
  • Gaji kadang tidak memenuhi harapan.
  • Pekerjaan ini sering dianggap kurang profesional karena tidak melibatkan kontribusi penuh seperti pekerjaan reguler.

Nah JAKartans, setelah membaca artikel ini, harusnya kamu sudah paham mengenai apa itu intern, freelance, atau part-time kan? Pemahaman mengenai ketiga istilah tersebut sangat penting loh, terlebih untuk JAKartans yang tengah mencari pekerjaan.(*/)

(RRY)

Advertisement

Related post

×

Hello!

Silakan kirim email ke program@jak101fm.com untuk pertanyaan seputar JAK 101 FM

× Hey JAK FM