Jauh Sebelum LRT, Berikut 4 Transportasi Umum yang Sempat Populer di Jakarta
Jauh sebelum hadirnya MRT, LRT, dan BRT di Jakarta, masyarakat Jakarta nyatanya sudah memiliki berbagai transportasi umum yang seringkali mereka gunakan untuk bepergian. Tentunya, meskipun dari transportasi umum ini kurang memberikan kenyamanan yang kini sudah didapatkan, nyatanya keberadaan transportasi umum yang akan penulis sebutkan sempat menjadi transportasi umum pilihan masyarakat Jakarta.
Selain itu, beberapa transportasi umum ini sepertinya masih ada di Jakarta dengan penampilan yang lebih baru dan nyaman. Namun, rasanya feel nostalgia yang diberikan oleh transportasi umum ini masih terasa berbekas di pikiran masyarakat Jakarta.
BACA JUGA: Mengenal 4 Transportasi Publik Andalan Warga Jakarta dan Sekitarnya
Nah JAKartans, sebenarnya apa saja sih transportasi umum yang sempat populer di Jakarta?
- Kopaja
Kopaja merupakan singkatan dari “Koperasi Angkutan Jakarta,” dan mengacu pada bus umum berukuran kecil yang beroperasi di Jakarta, Indonesia. Bus-bus ini biasanya berwarna merah dan coklat. Kopaja adalah salah satu sarana transportasi umum yang sangat populer di Jakarta, terutama di kalangan masyarakat yang membutuhkan angkutan murah. Kopaja sering beroperasi di rute-rute yang melayani banyak penumpang, tetapi kondisi dan kenyamanannya bisa bervariasi.
Kopaja sendiri sudah hadir di Jakarta sejak tahun 1972 sebagai bentuk inisiatif Pemerintah Kota Jakarta dalam memberikan sarana transportasi umum yang lebih teratur sekaligus terjangkau bagi masyarakat Jakarta. Kehadiran Kopaja pun memiliki tujuan selayaknya transportasi umum pada umumnya, yaitu untuk mengurai kemacetan di Jakarta.
Kini, Kopaja memang sulit untuk ditemukan. Belum lagi, rentetan kasus pencopetan di Kopaja rasanya menjadi alasan akhirnya masyarakat Jakarta meninggalkan Kopaja. Terlebih, hadirnya BRT seperti TransJakarta menjadi alternatif transportasi umum berbentuk bus baru yang nyatanya lebih memberikan kenyamanan dibandingkan dengan Kopaja.
- Omprengan
Jauh sebelum era Gojek, Grab Bike, Maxim, dan lain sebagainya. Masyarakat Jakarta sangat sering menggunakan omprengan sebagai transportasi umum mereka. Omprengan sendiri sebenarnya mirip dengan mikrolet. Namun yang menjadi pembeda adalah omprengan biasanya digunakan sebagai tebengan.
Apa maksud dari tebengan? Tebengan di sini adalah omprengan biasanya hanya menerima calon penumpang yang searah dengan rumah atau tempat tinggal mereka. Sehingga, sekilas mirip dengan angkot. Yang membedakan adalah omprengan nyatanya bisa dilakukan oleh masyarakat umum. Misalnya, pekerja kantoran seringkali membuka jasa omprengan ke teman sekantornya yang memiliki arah pulang yang sama dengannya. Sehingga, konsep yang dibawakan oleh omprengan adalah ridesharing atau saling berbagi kendaraan.
BACA JUGA: Mengapa Masyarakat Indonesia Masih Enggan Menggunakan Transportasi Publik?
Kegiatan omprengan telah berlangsung sejak pertengahan tahun 1990-an, sejalan dengan pertumbuhan pesat urbanisasi di pinggiran Jakarta. Dengan ekspansi wilayah perkotaan Jakarta ke daerah sekitarnya, permintaan akan sarana transportasi bagi penduduk yang bekerja atau berkegiatan di pusat kota semakin meningkat.
- Becak
Becak adalah kendaraan penarik manusia yang sering digunakan sebagai sarana transportasi tradisional di berbagai negara, terutama di Indonesia dan beberapa bagian Asia Tenggara. Becak biasanya terdiri dari kursi yang ditarik oleh pengemudi dengan menggunakan sepeda. Meskipun becak memiliki sejarah panjang dalam budaya transportasi Indonesia, penggunaan becak sebagai sarana transportasi semakin terbatas di beberapa kota besar karena pertumbuhan kendaraan bermotor yang lebih modern.
Dengan jumlah kendaraan pribadi yang terus meningkat, dan banyaknya transportasi publik di Indonesia.. Kini, keberadaan becak relatif terbilang jarang di Jakarta. Belum lagi, dari segi efisiensi waktu dan jalur, becak tergolong sebagai kendaraan yang tidak commute untuk masyarakat Jakarta yang membutuhkan efektivitas ketika beraktivitas.
- Bajaj
Bajaj adalah bentuk transportasi umum yang sering ditemui di India dan beberapa negara lainnya. Di Indonesia, khususnya di Jakarta, bajaj juga merupakan kendaraan tiga roda dengan pengemudi yang mengangkut penumpang. Mereka sering digunakan untuk perjalanan pendek dalam kota. Bajaj biasanya memiliki kap yang melindungi penumpang dari cuaca dan lalu lintas. Meskipun tidak sepopuler ojek motor atau taksi konvensional, bajaj masih dapat ditemukan di beberapa daerah di Indonesia, terutama di Jakarta.
Bajaj pertama kali masuk ke Indonesia pada awal tahun 1970-an. Kendaraan ini diperkenalkan oleh PT Bajaj Auto Indonesia, yang merupakan anak perusahaan dari Bajaj Auto India. Awalnya, bajaj digunakan untuk melayani kebutuhan transportasi umum di Jakarta.
BACA JUGA: LRT Jabodebek: Tetap Beri Kenyamanan, Meskipun Masih Memiliki Kekurangan
Kini, bajaj pun masih sering ditemukan di berbagai kawasan Jakarta dan sekitarnya. Selain itu, keberadaan bajaj pun seringkali digunakan oleh para wisatawan asing karena dianggap sebagai salah satu transportasi khas di Indonesia.
Nah, JAKartans 4 transportasi umum tersebut nyatanya menjadi salah satu transportasi umum di Jakarta yang sudah ada jauh sebelum adanya LRT, MRT, dan BRT. Dari keempat transportasi umum tersebut, JAKartans sudah pernah mencoba yang mana saja?(*/)
(RRY)