Rombongan Tim Film ‘Budi Pekerti’ Hadiri Opening Night Toronto International Film Festival 2023

Setelah melakukan perjalanan udara selama 26 jam, tim film Budi Pekerti akhirnya tiba di Bandara Internasional Toronto Pearson, Kanada, pada hari Kamis, 7 September, waktu setempat, untuk menghadiri Toronto International Film Festival (TIFF) 2023. Setelah beristirahat sejenak, rombongan yang terdiri dari para pemain seperti Sha Ine Febriyanti, Prilly Latuconsina, Dwi Sasono, bersama sutradara Wregas Bhanuteja, produser Ridla An-Nuur dan Nurita Anandia, serta produser eksekutif Iman Usman, segera menghadiri acara Pembukaan Toronto International Film Festival di Roy Thomson Hall, Toronto.

Advertisement

Selain itu, Prilly Latuconsina juga memiliki kesempatan langka untuk berjalan di atas Red Carpet yang merupakan bagian dari festival film internasional yang sudah berusia 48 tahun ini. Setelah serangkaian seremoni tersebut, rombongan Budi Pekerti bergabung untuk menonton film terbaru dari Studio Ghibli, “The Boy and the Heron,” yang disutradarai oleh sutradara legendaris Jepang, Hayao Miyazaki. Film animasi ini menjadi film pembuka dalam Toronto International Film Festival. Festival ini sendiri akan berlangsung hingga tanggal 17 September 2023.

BACA JUGA: Moving: Drakor yang Lebih dari Sekadar Kisah Manusia Super

Prilly mengungkapkan perasaannya, “Saya merasa senang, terhormat, dan juga bangga bisa mewakili film Budi Pekerti dengan berjalan di atas red carpet dalam acara Pembukaan Toronto International Film Festival ini. Kami berharap kehadiran kami, baik para pemain, sutradara, maupun produser film Budi Pekerti, dapat membantu memperkenalkan film ini kepada audiens TIFF. Semoga audiens dari berbagai lapisan masyarakat dan industri film yang hadir selama TIFF juga dapat menikmati cerita dalam Budi Pekerti sambil lebih mengenal Indonesia.”

Rombongan ini juga dijadwalkan hadir dalam World Premiere film Budi Pekerti di TIFF yang akan digelar pada tanggal 9 September 2023 pukul 09.05 malam waktu setempat. Film Budi Pekerti juga akan ditayangkan untuk publik di TIFF pada tanggal 10 September 2023 pukul 12.15 siang di Scotiabank 10. Selain itu, film ini akan ditampilkan khusus untuk kalangan pers dan industri film pada tanggal 10 September 2023 pukul 09.05 pagi di Scotiabank 8 dan pada tanggal 13 September 2023 pukul 12.15 siang di Scotiabank 10.

Dalam Toronto International Film Festival ini, film Budi Pekerti, yang juga dikenal dengan judul internasional “Andragogy,” termasuk dalam program Discovery. Program ini secara khusus memperkenalkan dan menghargai karya pertama atau kedua dari sutradara visioner terkenal, seperti Christopher Nolan, Yorgos Lanthimos, Warwick Thornton, Joachim Trier, dan David Gordon Green. Tahun ini, program Discovery memamerkan 26 film dari 25 negara, termasuk film Budi Pekerti.

BACA JUGA: Aplikasi Streaming Film dan Pengaruhnya terhadap Gaya Hidup 

Film Budi Pekerti, yang bergenre drama, merupakan film cerita panjang kedua yang ditulis dan disutradarai oleh Wregas Bhanuteja, dan diproduksi oleh Rekata Studio bekerja sama dengan Kaninga Pictures, dengan dukungan dari KG Media, Hwallywood, Momo Films, dan Masih Belajar. Ceritanya berlatar di Yogyakarta selama pandemi dan mengisahkan Bu Prani, seorang guru BK yang video perselisihannya dengan pengunjung pasar viral di media sosial. Hal ini mengakibatkan ia dan keluarganya menjadi korban perundungan dan terancam kehilangan pekerjaan.

Sebelum keberangkatan tim Budi Pekerti ke TIFF, teaser trailer film ini sudah dirilis melalui media sosial dan kanal YouTube Rekata Studio. Teaser trailer tersebut memperlihatkan beberapa adegan penting dalam film dan mengundang rasa penasaran penonton terhadap kisah yang akan ditampilkan dalam Budi Pekerti.

Setelah penampilannya di Toronto International Film Festival, film Budi Pekerti akan ditayangkan di bioskop-bioskop di Indonesia. Informasi terbaru dapat diikuti melalui akun media sosial film Budi Pekerti dan Rekata Studio, atau melalui Tim Publisis Film Budi Pekerti.

Tentang Rekata Studio 

Rekata Studio merupakan divisi dari Kompas Gramedia Group yang fokus pada pengembangan konten-konten Intellectual Property (IP) yang dimiliki oleh Kompas Gramedia Group. Salah satu contohnya adalah film pendek pemenang Piala Citra FFI 2021 berjudul “Tak ada yang Gila di Kota Ini,” yang diadaptasi dari cerpen Eka Kurniawan yang terdapat dalam buku “Cinta Tak Ada Mati” yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama. Rekata Studio juga memiliki produksi lain seperti “Penyalin Cahaya” yang mengalami world premiere di Busan International Film Festival dan meraih kesuksesan di Piala Citra FFI 2021. Film “Penyalin Cahaya” ini juga menjadi tayangan perdana di Netflix di seluruh dunia dan berhasil masuk dalam daftar “Netflix’s Global Top 10” selama tiga minggu berturut-turut setelah dirilis pada tanggal 13 Januari 2022.

Tentang Kaninga Pictures

Kaninga Pictures, di sisi lain, adalah sebuah perusahaan perfilman yang berbasis di Jakarta dan didirikan pada tahun 2015. Perusahaan ini memiliki lini bisnis yang mencakup pendanaan film, produksi film, serta pemasaran dan distribusi. Kaninga Pictures berfokus pada pengembangan kisah-kisah menarik yang diceritakan dengan cara unik dalam berbagai genre, termasuk film-film seperti “Bid’ah Cinta,” “Night Bus,” “Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak,” “Laut,” “The East,” “Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas,” dan “Penyalin Cahaya.”

(RRY)

Advertisement

Related post

×

Hello!

Silakan kirim email ke program@jak101fm.com untuk pertanyaan seputar JAK 101 FM

× Hey JAK FM