Sering Selfie dengan Boarding Pass? Bisa jadi Kalian Adalah Korban Cyber Hackers

Salah satu kebiasaan yang sering kali kita lakukan ketika berpergian adalah selfie. Kita seringkali mengunggah foto selfie kita ketika berada di bandara sambil memegang buku paspor atau tiket pesawat yang kemudian diunggah di akun media sosial yang kita miliki, dengan harapan teman-teman kita yang positif dan suportif akan melike postingan selfie sambil memegang buku paspor kita.

Tapi, nyatanya selain teman-teman kita, ada satu orang lain yang turut ‘menyukai’ unggahan selfie sambil memegang buku paspor kita, yaitu cyber hackers. 

Advertisement

Robinson Jardin, head of social media and digital untuk NordVPN mengatakan bahwa, para cyber hackers nyatanya mencuri informasi pribadi kita melalui unggahan yang kita unggah di media sosial. 

BACA JUGA: Gen Z dan Millenials Terlilit Hutang Pinjol, Kok Bisa? 

Seringkali, karena merasa ‘aman’ kita mengunggah segala sesuatu di media sosial kita tanpa takut akan ancaman para hackers. Segala sesuatu yang bersifat informasi pribadi mulai dari KTP, SIM, ATM, dan tentunya dalam kasus ini adalah buku paspor dan tiket pesawat pun dengan cerobohnya kita unggah di media sosial tanpa memikirkan bahaya dari cyber hackers. 

Karena, dengan semakin canggihnya teknologi nyatanya ancaman cyber pun semakin mengintai. Boarding pass yang kini menggunakan teknologi barcode pun kini menjadi salah satu cara para hacker melancarkan aksinya. Mungkin, bagi masyarakat awam barcode tersebut hanya berisikan tiket keberangkatan saja. Namun, pada kenyataannya dalam barcode tersebut berisikan data pribadi mulai dari, nomor paspor, NIK, dan lain sebagainya. 

Sebagaimana yang kita tahu, masyarakat Indonesia dapat dikatakan sebagai masyarakat yang narsistik. Sehingga, mereka seringkali mengunggah apapun untuk menunjukan keberadaan dan status mereka tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi kepada mereka. 

Motif Kejahatan Menggunakan Unggahan Boarding Pass

Isi dari barcode pada boarding pass pada dasarnya berisikan nama belakang dan juga nomor reservasi. Para hacker biasanya akan mengambil data tersebut untuk meng cancel dan mengganti rute penerbangan. 

BACA JUGA: Mengenal Lebih Jauh Bahaya Burnout Akibat Bekerja: Tanda, Dampak, dan Cara Mengatasinya 

Jenis serangan lain yang umum terjadi adalah melalui rekayasa sosial yang menggunakan taktik seperti hacker yang akan menyamar sebagai staf maskapai penerbangan dan mengirimkan email atau melakukan panggilan palsu kepada penumpang. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh rincian kartu kredit guna memverifikasi ulang detail penerbangan mereka.

Stop Posting Informasi Pribadi

Banyak cara untuk membagikan liburan ataupun kegiatan-kegiatan yang sedang kita lakukan tanpa memperlihatkan data pribadi kita.

Mulai dari selfie bersama teman, foto pemandangan, foto lokasi tertentu, dan lain sebagainya. Sehingga, memfoto buku paspor, atau boarding pass demu memperlihatkan eksistensi kita di mata masyarakat rasanya adalah hal yang tidak tepat.

Terlebih dengan adanya fakta bahwa para hackers kini dapat meretas hanya melalui satu unggahan barcode yang bocor saja harusnya membuat masyarakat Indonesia untuk lebih aware dengan konten yang akan mereka unggah di media sosialnya.

Sederhananya, tidak semuanya dapat kalian bagikan di media sosial. Dan yang namanya informasi pribadi tentunya merupakan informasi yang hanya boleh diketahui oleh diri kalian sendiri dan orang-orang yang memang berwenang mengurusi hal tersebut.

(RRY)

Advertisement

Related post

×

Hello!

Silakan kirim email ke program@jak101fm.com untuk pertanyaan seputar JAK 101 FM

× Hey JAK FM