Penipuan Bekedok Donasi Kembali Terjadi: Berikut Langkah yang Bisa Kamu Lakukan Agar tidak Menjadi korban Penipuan

Baru-baru ini muncul kabar mengenai penipuan berkedok donasi di media sosial X. Kabar ini mencuat usai netizen X merasa heran terhadap pelaku penipuan yang tetap meminta donasi, padahal dirinya masih bisa menarik sejumlah uang dari hasil penggalangan dana yang dilakukan di salah satu platform donasi.

Dari adanya cuitan keheranan netizen X ini, netizen lainnya pun mulai ‘menyelidiki’ dan mencari kejanggalan-kejanggalan dari adanya donasi yang awalnya diperuntukkan untuk mengobati orang tua dan anak korban yang tengah sakit.

Advertisement

Sebagai konteks, pelaku biasanya akan membuat cuitan seputar keadaannya yang tengah membutuhkan dana untuk biaya berobat orang tua dan anaknya. Tidak jarang, pelaku pun menawarkan barang pribadinya untuk dibeli ataupun meminta pinjaman yang akan digantinya apabila dana bantuannya sudah dapat dicairkan.

Selain itu, pelaku secara aktif mengirimkan pesan secara pribadi melalui direct message X untuk meminta atau meminjam uang ke sejumlah akun-akun X yang dirasa mampu memberikan uang yang dibutuhkan.

BACA JUGA: Marak Kembali, Berikut Cara Mencegah Modus Penipuan ‘Undangan Pernikahan’

Terungkapnya Kasus Penipuan Bermodus Donasi 

Berawal dari cuitan netizen X yang merasa heran, beberapa netizen pun akhirnya melakukan survei ke kediaman pelaku. Selain itu, platform penggalanan donasi pun ikut serta melakukan cross chekck terhadap keadaan pelaku.

Sesuai dugaan, berdasarkan temuan yang dibagikan oleh akun X @bangwilddss, @zoelfick, dan @kitabisacom nyatanya pelaku menyelewenengkan hasil donasi yang diterima. Dari total dana donasi yang didapatkan, yaitu sebesar Rp250 juta. Pelaku hanya menggunakan Rp50 juta untuk pengobatan ibu dan anaknya, sedangkan Rp200 juta digunakan untuk membayar kontrakan, dan juga guna melunasi hutang pinjol.

Kitabisa selaku platform donasi pun membagikan temuannya, yang diantaranya adalah:

  • Seperti yang kami sudah verifikasi sebelumnya di galang dana ybs, benar bahwa ibu dan anak Singgih dalam kondisi sakit dan perlu pengobatan
  • Sebagian dari donasi yang terkumpul melalui Kitabisa telah digunakan untuk pengobatan dan biaya penunjang pengobatan seperti pembelian susu, mainan untuk terapi anak, transportasi rumah sakit dan pembayaran kontrakan untuk Singgih dan keluarganya
  • Singgih mengaku sisa sebagian lain penggunaan dana yg sudah dicairkan dari Kitabisa tidak bisa dia pertanggungjawabkan karena tidak bisa memberikan bukti penggunaan donasi, dengan alasan nota terbuang dan sebagian donasi digunakan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari

BACA JUGA: Fakta-Fakta Terkait Perusahaan Pialang: Diakui di Dunia Keuangan, Namun Dianggap sebagai Permasalahan

Penipuan Berkedok Donasi

Adanya kasus ini tentunya membuat masyarakat menjadi skeptis terhadap donasi yang dilakukan di media sosial. Tentunya, kecurigaan dan rasa skeptisme ini cukup berdasar dengan melihat kejadian penipuan berkedok donasi yang trending di X kemarin.’

Dengan demikian, rasanya terdapat beberapa cara yang dapat JAKartans lakukan untuk memeriksa apakah penggalangan donasi yang dilakukan benar-benar digunakan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penggalangan.

  1. Pastikan Sumber Penggalang Dana
    Langkah pertama yang dapat JAKartans lakukan adalah memeriksa sumber penggalangan dana. Platform seperti Kitabisa biasanya akan memperlihatkan profil akun yang melakukan penggalangan dana sehingga track record-nya dapat diperiksa. Selain itu, kevalidan cerita yang berujung ke penggalangan dana pun harus dipastikan, apakah cerita tersebut valid atau hanya rekayasa.
  2. Cari Penggalangan Dana yang Menyertakan Hasil Penarikan dan Kwitansi 
    Dalam beberapa platform donasi, biasanya penarikan dapat dilakukan secara berangsur dan penggalang dapat mengunggah bukti penarikan sekaligus penggunaan dana berupa kwitansi.
  3. Cari Platform Terpercaya
    Mencari platform terpercaya rasanya menjadi penting. Meskipun Kitabisa dalam kasus ini ikut menjadi korban penipuan, namun Kitabisa sebagai platform donasi yang dapat dipercaya pun langsung mengambil tindakan berupa refund untuk mereka yang sudah terlanjur memberi donasi.
  4. Terapkan Skeptisme
    Pada dasarnya, terlalu percaya suatu hal di internet bukanlah hal yang baik, sehingga skeptisme harus diterapkan selama berselancar di internet. Dengan dilandaskan skeptisme, JAKartans akan lebih bijak dan melakukan langkah-langkah di atas agar tidak menjadi korban penipuan berkedok donasi.

(*/)

(RRY)

 

 

Advertisement

Related post

×

Hello!

Silakan kirim email ke program@jak101fm.com untuk pertanyaan seputar JAK 101 FM

× Hey JAK FM