Ajari Anak untuk Berpuasa: Berikut 4 Cara yang Bisa Kamu Lakukan!
Puasa di bulan Ramadan pada dasarnya adalah kegiatan ibadah yang wajib dilaksanakan oleh seluruh umat muslim di dunia. Sehingga, rasanya penting bagi para orang tua untuk mengajarkan anaknya mengenai apa itu puasa, bagaimana cara menjalankannya, dan apa yang akan didapatkan setelah menjalankan puasa.
Dengan demikian, mengajarkan anak mengenai tata cara puasa tentunya menjadi hal yang perlu dilakukan oleh orang tua. Memang, berdasarkan Kitab Mizanul Kubra karya Abdul Wahab As-Sya’rani, anak berpuasa penuh mulai usia tujuh tahun atau setelah baligh. Sehingga, rasanya sangat penting untuk mengajarkan puasa kepada anak sejak usia dini.
Akan tetapi, sebenarnya bagaimana cara yang tepat dan bijak untuk mengajarkan puasa kepada anak?
BACA JUGA: Gampang Ngantuk Ketika Bekerja di Bulan Puasa? Berikut Tips Bekerja di Bulan Puasa!
1. Jelaskan Alasan Puasa Kepada Anak
Mula-mula, untuk mengajarkan anak untuk berpuasa, JAKartans bisa mengajarkan mereka mengenai alasan puasa kepada anak, baik dari segi agama maupun kesehatan. Karena, pendidikan agama sejak dini rasanya menjadi hal yang penting bagi kehidupan spiritual dan religi anak. Namun, sebagai orang tua pun JAKartans harus bisa menjelaskan alasan seseorang berpuasa dari sisi yang lebih ‘logis’ dan ilmiah juga.
JAKartans bisa menjelaskan manfaat puasa bagi kesehatan kepada anak, sehingga anak menjadi tahu manfaat lain dari berpuasa. Sehingga, dengan memiliki dua pemahaman baik dari segi agama dan kesehatan. Anak akan menjadi paham bahwa puasa adalah kewajiban bagi umat muslim dan tentunya harus dilakukan sebagai bentuk menjalankan kewajiban, sekaligus menjaga kesehatan.
2. Mulai di Umur yang Tepat
Setelah memberikan pemahaman mengenai puasa baik dari segi agama dan kesehatan. JAKartans bisa mulai melatih anak JAKartans untuk berpuasa, namun perhatikan umur dari anak dari JAKartans dulu ya! Pastikan anak JAKartans sudah siap untuk berlatih puasa.
Jika dilihat dari anjuran agama, puasa wajib dilakukan untuk anak yang berusia 7 tahun atau sudah baligh. Untuk anak yang masih berusia belum baligh, JAKartans bisa mengajarkan mereka untuk berpuasa setengah hari atau hingga azan Ashar.
3. Beri Contoh
Anak pada dasarnya akan meniru perilaku orang tuanya, maka apabila JAKartans tidak berpuasa, padahal sedang tidak sakit atau sedang tidak ada halangan, maka bagaimana caranya anak bisa atau mau untuk berpuasa>
Maka dari itu, penting untuk para orang tua untuk bisa memberi contoh kepada anak bagaimana tata cara berpuasa yang baik dan sesuai dengan yang diajarkan oleh agama. Sehingga, anak mau belajar karena pada dasarnya orang tua mereka pun mengerjakannya.
BACA JUGA: 5 Hidangan Wajib Berbuka Puasa Orang Indonesia!
4. Bertahap
Setelah akhirnya anak mau untuk berpuasa, jangan terlalu push mereka untuk bisa mengerjakannya hingga azan maghrib atau full 30 hari. Terlebih, apabila anak masih belum baligh, alangkah lebih baik untuk mengajarkan anak berpuasa secara bertahap.
Misalnya, JAKartans bisa mulai mengajarkan mereka untuk berpuasa selama setengah hari atau hingga azan ashar. Apabila dirasa anak sudah siap, secara perlahan ajarkan anak untuk berpuasa full selama beberapa hari. Barulah, jika anak sudah sangat siap, ajarkanlah anak untuk berpuasa full selama 30 hari.
Cara-cara di atas rasanya dapat JAKartans lakukan sebagai cara mengajarkan anak untuk berpuasa. Jadi, yuk ajarkan anak untuk berpuasa secara perlahan! (*/)
(RRY)