Mengenal Arti dari Bonus Demografi dan Dampaknya untuk Indonesia

Salah satu topik pembahasan yang kini menjadi hangat adalah ‘Indonesia Emas 2045.’ Indonesia Emas 2045 adalah harapan di tahun 2045 mendatang, Indonesia yang genap berusia 100 tahun atau satu abad akan menjadi negara maju, modern, dan sejajar dengan negara-negara adidaya di dunia.

Tentunya, untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, generasi muda Indonesia menjadi faktor terpenting untuk memenuhi harapan tersebut. Terlebih, Indonesia sendiri dikatakan sebagai negara yang mendapatkan bonus demografi karena hadirnya generasi muda itu sendiri.

Advertisement

BACA JUGA: Gen Z Menghadapi Tantangan Pengangguran dengan Batasan Usia Melamar Pekerjaan 25 Tahun

Arti Bonus Demografi 

Bonus demografi sendiri merupakan sebuah istilah yang dimulai oleh ekonom yang berasal dari Harvard, yaitu David Bloom dan David Canning. Menurut keduanya, hadirnya bonus demografi dapat dilihat dengan munculnya ledakan penduduk usia kerja atau produktif yang berusia 15 sampai 64 tahun.

Lebih lanjut, berdasarkan buku yang ditulis oleh Ratu Maharani, dkk yang berjudul ‘Buku Ajar Keluarga Berencana dan Kontrasepsi’ yang rilis pada tahun 2019. Bonus demografi adalah keuntungan ekonomi yang disebabkan oleh penurunan rasio ketergantungan sebagai hasil turunnya fertilitas jangka panjang.

Dengan demikian, bonus demografi bisa diartikan sebagai sebuah keuntungan ekonomi yang didasari oleh bertambahnya jumlah usia produktif sebagai akibat dari penurunan fertilitas jangka panjang. Fertilitas jangka panjang sendiri adalah minimnya kelahiran atau jumlah bayi yang dilahirkan dalam satu tahun.

Bonus demografi sendiri bisa diartikan sebagai demographic dividend dalam bahasa Inggris. Mengutip dari Investopedia, Demographic dividend adalah pertumbuhan ekonomi suatu negara yang disebabkan oleh adanya perubahan struktur usia penduduknya.

Dari adanya penjelasan-penjelasan di atas, pada dasarnya bonus demografi merupakan situasi atau kondisi bertambahnya jumlah penduduk usia produktif atau usia kerja yang lebih banyak dari usia tidak produktif. Sehingga, dengan adanya kondisi tersebut dapat memberikan keuntungan bagi negara dari sisi ekonomi.

BACA JUGA: Gen Z dan Millenials Terlilit Hutang Pinjol, Kok Bisa?

Manfaat Bonus Demografi 

  1. Meningkatnya Ekonomi
    Dalam kondisi yang seharusnya terjadi, dengan tingginya angka usia kerja, sudah seharusnya roda ekonomi dapat berputar dengan lebih baik. Sehingga, sudah seharusnya apabila jumlah penduduk usia produktif tinggi atau meningkat, maka peluang untuk pertumbuhan ekonomi mengalami pertumbuhan semakin besar.
  2. Mengurangi Rasio Penduduk Lansia
    Selain berdampak pada roda ekonomi, hadirnya bonus demografi pun dapat mengurangi rasio penduduk yang berusia lansia, yang tergantung ke penduduk usia produktif untuk merawat dan juga berkontribusi secara finansial ke pada mereka.

Sudah Kah Indonesia Memanfaatkan Bonus Demografi?

Pertanyaannya sekarang adalah apakah Indonesia sudah memanfaatkan bonus demografi dengan baik dan benar?

Sejauh ini, sebenarnya beberapa langkah sudah dilakukan baik oleh pemerintah maupun masyarakat Indonesia sendiri. Namun, fakta belum meratanya pendidikan, kemiskinan, dan lapangan pekerjaan yang sering kali tidak disalurkan ke generasi muda Indonesia, menjadi tanda tanya besar.

Dengan demikian, pemanfaatan bonus demografi untuk mencapai Indonesia Emas 2045, pada dasarnya harus dibarengi dengan upaya pemerintah Indonesia untuk mengatasi permasalahan struktural yang menghalangi para generasi muda Indonesia. Sehingga, nantinya harapan Indonesia Emas 2045 dapat terwujud dengan hadirnya bonus demografi. (*/)

(RRY)

Advertisement

Related post

×

Hello!

Silakan kirim email ke program@jak101fm.com untuk pertanyaan seputar JAK 101 FM

× Hey JAK FM