5 Tingkat Kematangan Steak yang Wajib Kamu Ketahui!
Meskipun tidak menjadi makanan wajib masyarakat Indonesia, rasanya kepopuleran steak di Indonesia terus meningkat. Terlebih, pasca hadirnya berbagai food vlogger di berbagai media sosial, kepopuleran steak di Indonesia kian meningkat.
Kepopuleran steak di Indonesia pun memiliki ragam variasinya. Mulai dari steak tendaan dengan harga affordable, sampai ke steak house dengan harga jutaan, nyatanya hadir menghiasi tren steak di Indonesia.
Maka dari itu JAKartans, untuk menambah khazanah per-steakan JAKartans. Artikel ini akan membahas salah satu hal terpenting dalam hidangan steak, yaitu tingkat kematangan. Karena, tidak jarang banyak masyarakat Indonesia yang masih salah kaprah tentang tingkat kematangan steak.
Banyak masyarakat Indonesia yang menganggap daging yang masih ‘merah’ masih mentah dan belum dapat dikonsumsi. Padahal, pada kenyataannya tidak seperti itu loh, JAKartans!
BACA JUGA: Mengenal Sejarah dan Asal Usul Mie Ayam: Sarapan Pilihan Masyarakat Jakarta
Lalu, sebenarnya ada berapakah tingkat kematangan pada steak?
1. Rare
Salah satu tingkat kematangan yang tidak dianggap lazim oleh masyarakat Indonesia adalah rare. Padahal, steak dengan tingkat kematangan rare merupakan steak dengan rasa yang paling juicy. Namun, meskipun memiliki rasa yang juicy, tingkat kematangan ini tidak cocok dengan lidah masyarakat Indonesia yang tidak terbiasa dengan makanan yang masih mentah.
Steak dengan tingkat kematangan rare akan memiliki warna kecoklatan pada bagian luar namun memiliki warna yang masih merah terang pada bagian dalamnya.
Untuk rasanya sendiri, JAKartans akan merasakan sensasi hangat pada bagian luar dan akan merasakan sensasi dingin pada bagian dalam. Untuk cara memasaknya, steak dengan tingkat kematangan ini akan dimasak pada suhu 120-130 F atau 49-55 C dalam kurun waktu 5 menit untuk satu sisi, dan kemudian sisi lainnya selama 3 menit.
2. Medium Rare
Steak dengan tingkat kematangan medium rare sering kali dianggap sebagai tingkat kematangan terbaik untuk memakan steak. Daging yang terasa sangat juicy, daging yang lembut di dalam, dan garing di luar dianggap memberikan sensasi memakan yang luar biasa.
Sama seperti steak dengan tingkat kematangan rare, pada bagian luar daging akan berwarna coklat. Namun, steak medium rare akan memiliki bagian luar yang garing berkat karamelisasi yang terjadi. Untuk bagian dalamnya, steak medium rare memiliki warna cenderung merah muda.
Untuk memasakan steak dengan tingkat kematangan medium rare, JAKartans perlu mempersiapkan pemanggang dengan panas 130-135 F atau setara dengan 55-57 C dengan cara meletakan steak di atas panggangan panas selama 5 menit, dan untuk sisi sebaliknya selama 4 menit.
3. Medium
Steak medium memiliki tekstur yang terasa padat saat disentuh dan mengeluarkan tetesan berwarna merah ketika dipotong atau digigit.
Permukaannya berwarna coklat seperti terpanggang namun tidak terlalu gosong, sementara bagian dalamnya memperlihatkan warna merah muda terang. Ini menjadi favorit bagi banyak penggemar daging, karena daging telah dimasak sampai matang tetapi masih memberikan sensasi juicy ketika dinikmati.
Daging ini umumnya dipanggang pada suhu 140-150 F atau sekitar 60-66 C, dengan cara meletakkan steak di atas panggangan panas selama 6 menit, kemudian dibalik dan dilanjutkan pemanggangan selama 4 menit tambahan.
4. Medium Well
Untuk JAKartans yang kurang bisa menikmati warna dari daging yang masih berwarna merah, tingkat kematangan medium well bisa menjadi pilihan tingkat kematangan untuk JAKartans. Meskipun dimasak lebih lama, tingkat kematangan ini nyatanya tetap memberikan rasa juicy dari daging yang diolah.
Warna dari steak ini adalah merah muda pucat yang samar di bagian dalam, sementara bagian luarnya memiliki nuansa coklat keabuan. Teksturnya kencang dan agak keras, namun masih tetap lembut di bagian dalamnya.
Proses memasak steak ini umumnya dilakukan dengan memanggangnya pada suhu 155-165 F atau sekitar 68-74 C. Caranya adalah dengan meletakkan steak di atas panggangan panas selama 7 menit, kemudian membaliknya dan melanjutkan proses pemanggangan selama 5 menit tambahan.
5. Well Done
Tingkat kematangan terakhir adalah tingkat kematangan steak yang paling disukai oleh masyarakat Indonesia. Tingkat kematangan well done memang menyajikan daging steak yang benar-benar matang. Namun, kadar juiciness dan tekstur dari steak well done sangat kurang dan juga keras.
Tekstur dagingnya terasa sedikit kaku dan kering, dengan tingkat kelembutan yang paling rendah. Steak ini umumnya dimasak dengan cara dipanggang pada suhu 170 F atau sekitar 77 C atau bahkan lebih tinggi, dengan langkah meletakkan steak di atas panggangan panas selama 10-12 menit di setiap sisinya.
BACA JUGA: 5 Bahan Makanan dengan Harga Mencapai Ratusan Juta
5 tingkat kematangan di atas merupakan tingkat kematangan pada sebuah steak. Pastika tingkat kematangan yang JAKartans pilih sesuai dengan lidah JAKartans ya! Jangan karena ingin ikut-ikutan akhirnya daging steak yang sudah dimasak justru terbuang karena tidak cocok dengan lidah JAKartans. (*/)
(RRY)