Ilustrasi buzzer yang sering kali dianggap spam di media sosial

Bukan Hanya Buzzer Politik, Berikut Fakta-Fakta Mengenai Buzzer yang Harus Kamu Ketahui!

Buzzer, tentunya istilah ini sering kali JAKartans temui ketika sedang ‘menyelam’ di media sosial. Umumnya, istilah buzzer ini kita temui dalam diskusi yang berhubungan dengan politik. Terlebih, Indonesia sendiri kini memasuki tahun politik. Sehingga, istilah buzzer politik semakin sering kita jumpai.

Akan tetapi JAKartans, pada kenyataannya istilah buzzer tidak melulu berhubungan dengan politik. Istilah buzzer nyatanya memiliki segmentasinya sendiri. Sehingga, mereferensikan istilah buzzer hanya dalam konteks politik, rasanya merupakan hal yang keliru.

Advertisement

BACA JUGA: Pesepakbola Indonesia Hanya Menjadi Agenda Marketing Klub Luar Saja, Emang Iya?

Apa Sih Buzzer itu?

Pertama, kita harus paham dulu apa arti dari buzzer itu sendiri. Buzzer pada dasarnya merupakan orang yang menggunakan akun media sosialnya untuk menyebarluaskan informasi atau melakukan suatu promosi maupun iklan dari suatu produk atau jasa yang dimiliki oleh perusahaan atau instansi. Biasanya, para buzzer ini akan memiliki kontrak perjanjian dengan perusahaan atau instansi yang memperkerjakan mereka.

Dengan demikian, pada dasarnya buzzer merupakan pihak yang bekerja untuk suatu perusahaan atau instansi untuk mempromosikan maupun menyebarluaskan informasi dari produk atau jasa yang dimiliki perusahaan atau instansi tersebut.

Lantas, apakah promosi dan iklan yang dilakukan oleh para buzzer ini didasari oleh asas kesukarelaan? 

Pada akhirnya, sesuai yang dijelaskan sebelumnya. Terdapat kontrak kerja antara seorang buzzer dengan perusahaan atau instansi yang ‘merekrut’ mereka. Dengan kata lain, mereka mendapatkan bayaran dari apa yang mereka lakukan.

Dengan kata lain, pada akhirnya tidak ada ‘kesukarelaan’ dalam kegiatan yang dilakukan oleh seorang buzzer.

Cara Kerja Buzzer

Sebagaimana yang kita tahu, buzzer aktif melakukan kegiatan promosi ataupun menyebarluaskan suatu informasi di media sosial. Biasanya, platform media sosial yang dijadikan wadah untuk para buzzer untuk melakukan pekerjaannya adalah, X, Facebook, Instagram, dan berbagai platform media sosial lainnya.

Biasanya, seorang buzzer akan melakukan promosi dengan menyesuaikan platform media sosialnya. Misalnya, di Instagram para buzzer akan bergerak dengan cara mengunggah foto dan caption yang menarik dan juga bombastis.

Kemudian, di X, biasanya para buzzer akan membuat cuitan serupa dengan buzzer lain, atau me-reply cuitan dari akun yang menurut mereka berseberangan dengan produk yang mereka buzzerkan.

Dalam melakukan buzz marketing, biasanya brand yang akan mengawali kampanyenya akan menugaskan seorang Key Opinion Leader (KOL) untuk mencari akun yang memiliki banyak pengikut.

BACA JUGA: Ada KPI dan B2B: Berikut 17 Istilah Dunia Kerja yang Wajib Kamu Ketahui!

Akun-akun dengan followers yang banyak ini diharapkan mampu mempengaruhi opini publik untuk setuju dengan apa yang dipromosikan oleh para buzzer.

Apakah Buzzer Mengganggu? 

Salah satu permasalahan yang muncul akibat hadirnya akun-akun buzzer di media sosial adalah spam. Tidak jarang, akun-akun buzzer ini mengespam di postingan orang dalam bentuk komen, reply, dan lain sebagainya. Sehingga, pada akhirnya banyak masyarakat Indonesia yang merasa terganggu dengan kehadiran buzzer di media sosial.

Namun, bagi perusahaan atau instansi, buzzer tentunya memberikan keuntungan bagi produk yang mereka miliki. Melalui buzzer, brand awareness dari suatu produk akan making dikenal oleh kalangan luas. Meskipun caranya terkesan ‘spam‘, namun tidak bisa dipungkiri kehadiran buzzer ini sukses membuat engagement dari suatu brand meningkat.

Pada akhirnya, buzzer tidak melulu hanya dapat dikaitkan dalam konteks politik. Pada dasarnya, buzzer merupakan bentuk strategi dari suatu brand untuk meningkatkan brand awareness dari produk mereka. Apakah kehadiran buzzer mengganggu? Iya, seringkali kehadiran mereka cukup mengganggu dalam bentuk spam. Namun, apakah mereka dapat membantu? Iya juga, karena mereka merupakan bentuk strategi marketing dari suatu brand. (*/)

(RRY)

Advertisement

Related post

×

Hello!

Silakan kirim email ke program@jak101fm.com untuk pertanyaan seputar JAK 101 FM

× Hey JAK FM