Sama-Sama tidak Makan Daging, Berikut 5 Perbedaan Vegan dengan Vegetarian

JAKartans, dalam era modern ini, banyak orang semakin peduli terhadap makanan yang mereka konsumsi. Selain memperhatikan rasa dan kesehatan, mereka juga mempertimbangkan dampak lingkungan dan etika dalam pemilihan diet mereka. Dua pilihan diet yang sering dibicarakan adalah veganisme dan vegetarianisme. Meskipun sering kali dianggap sama, keduanya memiliki perbedaan mendasar yang penting untuk diketahui. Untuk JAKartans yang ingin memahami perbedaan antara vegan dan vegetarian, inilah panduan singkatnya.

Vegan: Tidak Ada Produk Hewani

Veganisme adalah jenis diet yang paling ketat dalam hal menghindari produk hewani. Orang yang mengikuti diet vegan, yang sering disebut sebagai “vegan,” tidak mengkonsumsi daging, ikan, unggas, susu, telur, atau produk hewani lainnya. Mereka juga menghindari bahan-bahan makanan yang berasal dari hewan, seperti gelatin (yang berasal dari tulang dan kulit hewan) dan madu. Veganisme juga mencakup penghindaran produk non-makanan yang melibatkan eksploitasi hewan, seperti kulit binatang, bulu hewan, dan produk berbasis wol.

BACA JUGA: Mengenal Gaya Hidup ‘Sigma’

Keputusan untuk menjadi vegan seringkali didasarkan pada dua pertimbangan utama: etika terhadap hewan dan dampak lingkungan. Vegan percaya bahwa menghindari konsumsi produk hewani adalah cara terbaik untuk menghormati hak-hak hewan dan mengurangi jejak lingkungan mereka.

Vegetarian: Tidak Ada Daging, Tetapi Boleh Susu dan Telur

Vegetarianisme adalah jenis diet yang lebih fleksibel daripada veganisme. Orang yang mengikuti diet vegetarian, yang dikenal sebagai “vegetarian,” tidak mengkonsumsi daging, termasuk daging merah, unggas, dan ikan. Namun, mereka masih dapat mengkonsumsi produk hewani seperti susu, telur, dan kadang-kadang madu. Ada beberapa sub kategori vegetarianisme yang lebih spesifik:

• Lacto-vegetarian: Mereka mengkonsumsi produk susu, tetapi tidak mengonsumsi telur.
• Ovo-vegetarian: Mereka mengkonsumsi telur, tetapi tidak mengkonsumsi susu.
• Lacto-ovo vegetarian: Mereka mengkonsumsi baik susu maupun telur.
• Pesco-vegetarian: Mereka menghindari daging merah dan unggas, tetapi masih mengkonsumsi ikan dan produk-produk hewani lainnya.
• Pollo-vegetarian: Mereka menghindari daging merah dan ikan, tetapi masih mengkonsumsi unggas.

Alasan orang memilih diet vegetarian bervariasi, tetapi beberapa di antaranya termasuk etika terhadap hewan, kesehatan, dan lingkungan. Beberapa vegetarian mungkin memilih diet ini sebagai langkah awal menuju veganisme, sementara yang lain memilihnya karena alasan kesehatan atau preferensi kuliner.

BACA JUGA: 4 Hal Yang Perlu Diperhatikan Ketika Memulai Frugal Living

Mana yang Lebih Baik?

Tidak ada jawaban yang tepat untuk pertanyaan ini, karena keduanya memiliki manfaat dan pertimbangan masing-masing. Pilihan diet seseorang seringkali dipengaruhi oleh nilai-nilai pribadi, tujuan kesehatan, dan preferensi makanan.

• Veganisme dapat memberikan dampak positif yang besar pada lingkungan dan menghormati hak-hak hewan, tetapi dapat memerlukan lebih banyak perencanaan makanan untuk memastikan asupan nutrisi yang cukup.
• Vegetarianisme lebih fleksibel dari segi nutrisi dan lebih mudah diakses, tetapi dapat memungkinkan konsumsi produk hewani yang masih kontroversial bagi beberapa orang.

Yang terpenting adalah bahwa baik veganisme maupun vegetarianisme adalah upaya yang mulia dalam memilih diet yang lebih berkelanjutan dan etis. Pilihan diet JAKartans adalah ekspresi dari nilai-nilai pribadi JAKartans dan bagaimana JAKartans ingin berkontribusi pada dunia yang lebih baik.

Di Jakarta sendiri, kita memiliki akses ke berbagai restoran dan toko makanan yang menawarkan pilihan vegan dan vegetarian yang lezat. Apapun pilihan diet JAKartans, yang terpenting adalah memilih makanan yang mendukung kesehatan JAKartans, lingkungan, dan, jika JAKartans peduli, hak-hak hewan.(*/)

(RRY)