5 Hal yang Perlu Kamu Lakukan Ketika Menjadi Korban Kekerasan dan Pelecehan Seksual di Transportasi Publik
Kekerasan dan pelecehan seksual tentunya akan selalu menjadi persoalan di Indonesia. Terlebih, masih banyak masyarakat Indonesia yang menyalahkan korban pelecehan dan kekerasan seksual tentunya menjadi tanda tanya besar untuk negara yang diklaim menjaga nilai kesopanan ketimuran.
Maraknya kasus pelecehan seksual di Indonesia pun rasanya tidak bisa diragukan. Terlebih, berbagai tempat publik yang harusnya dapat memberikan kenyamanan dan rasa aman justru sering kali menjadi tempat terjadinya pelecehan.
BACA JUGA: 5 Kebiasaan yang Perlu Kamu Perhatikan Ketika Berada di Transportasi Publik
Salah satu tempat publik yang rentan akan kasus pelecehan seksual adalah transportasi publik. Suasana desak-desakan dan kepadatan sering kali dimanfaatkan oleh pelaku pelecehan seksual untuk ‘menormalkan’ pelecehan yang mereka lakukan. Mulai dari alasan, “Kan desek-desekan, Mba”, “Maaf, Mba. Saya nggak sengaja”, dan lain sebagainya jadi alasan para pelaku melakukan pelecehan seksual.
Lantas, sebenarnya apa yang harus kita lakukan apabila menjadi korban pelecehan atau menyaksikan kasus pelecehan seksual ketika berada di transportasi publik?
1. Segera Minta Pertolongan
Langkah terbaik yang bisa dilakukan apabila kamu menjadi korban pelecehan seksual adalah dengan meminta pertolongan. Berbagai cara seperti, berteriak, menghubungi orang terdekat, sampai ke meminta pertolongan ke penumpang lainnya menjadi salah satu cara meminta pertolongan ketika kamu menjadi korban pelecehan seksual di transportasi publik.
Untuk kamu yang diminta tolong korban pelecehan seksual, segera bantu mereka. Kamu bisa menawari korban untuk bertukar posisi, atau bahkan langsung melakukan konfrontasi ke pelaku pelecehan seksual. Sehingga, setidaknya korban bisa merasa aman dan merasa tidak sendirian.
2. Simpan Bukti Pelecehan
Walaupun berat, menyimpan bukti pelecehan yang terjadi ke kamu rasanya tetap perlu untuk dilakukan. Dengan memiliki bukti pelecehan yang kamu alam, kamu bisa langsung meminta pertolongan ke petugas di tempat, atau bahkan memproses pelaku pelecehan seksual secara hukum yang berlaku.
Dengan demikian, memiliki bukti pelecehan seksual yang kamu alami rasanya menjadi hal penting yang harus kamu lakukan. Adapun berbagai cara untuk menyimpan bukti pelecehan dengan merekam, memfoto, atau memvideokan wajah pelaku pelecehan seksual.
3. Pastikan Kamu Aman
Setelah kamu meminta tolong dan memiliki bukti pelecehan yang kamu alami, langkah selanjutnya yang dapat kamu lakukan adalah memastikan diri kamu aman. Pastikan diri kamu tidak akan menjadi korban pelecehan lagi dan pastikan pelaku sudah menjauh dari kamu atau sudah diamankan.
4. Cerita Apa yang Kamu Alami
Meskipun berat, setidaknya ketika kamu menjadi korban pelecehan seksual kamu harus tetap menceritakan apa yang kamu alami ke orang yang kamu percaya, kenapa?
Dengan menceritakan apa yang kamu alami, kamu setidaknya tidak akan merasa sendiri, dan juga tidak menyalahkan diri sendiri. Karena, tidak jarang para korban pelecehan seksual menyalahkan dirinya sendiri atas pelecehan yang dialaminya. Padahal, hal tersebut sangatlah keliru. Apa pun yang terjadi, korban pelecehan seksual merupakan korban.
5. Hubungi Komnas Perempuan Atau Lembaga Terkait
Ketika kamu sudah merasa lebih baik, ada baiknya kamu segera menghubungi Komnas perempuan ataupun lembaga terkait untuk meminta keadilan. Meskipun terasa berat untuk speak up di ranah yang lebih luas, namun keadilan selamanya akan menjadi hak bagi korban pelecehan seksual. Terlebih, Komnas Perempuan ataupun lembaga terkait lainnya tentunya akan memberikan kamu support dalam bentuk moral maupun hukum.
BACA JUGA: Siapa yang Berhak Menggunakan Bangku dan Lift Prioritas di Transportasi Publik?
Kekerasan dan pelecehan seksual terhadap perempuan merupakan suatu hal yang sudah sering kali terjadi berkali-kali. Siapa pun, kapan pun, di mana pun, bisa menjadi korban pelecehan seksual. Namun, tidak bisa dipungkiri jika perempuan sering kali menjadi korban pelecehan seksual.
Di tanggal 25 November nanti, akan diperingati Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan Internasional. Kekerasan seksual yang kini menjadi momok menakutkan bagi perempuan, tentunya menjadi persoalan yang harus segera diselesaikan. (*/)
(RRY)