Cara Jakarta Selatan Mendapatkan Titel Tempat Nongkrongnya Anak Gaul Jakarta
Jakarta Selatan, daerah satu ini sepertinya menjadi salah satu daerah yang diberi titel ‘tempat gaulnya anak Jakarta’. Bahkan, di daerah ini pun melahirkan fenomena yang sempat menjadi tren selama beberapa tahun belakangan ini, yaitu bahasa Jaksel. Jakarta Selatan sendiri sebenarnya terhitung sebagai salah satu daerah industri di Jakarta. Daerah-daerah seperti Sudirman, Setiabudi, Kebayoran, Blok M, dan lainnya memang menjadi salah satu kawasan industrinya kota Jakarta bahkan Indonesia.
Selain itu, salah satu bukti bahwa Jakarta Selatan jadi tempat ‘gaul’ anak Jakarta adalah hadirnya ‘Citayam Fashion Week’ yang terjadi di daerah Sudirman beberapa tahun ke belakang. Meskipun dimulai oleh anak-anak yang berasal dari Citayam, perlahan ‘Citayam Fashion Week’ meng-encourage para warga Jaksel untuk ikut serta hadir di ajang fashion show mingguan tersebut. Tidak hanya itu, lahirnya berbagai budaya dan fenomena-fenomena yang jadi ‘trendsetter‘ pun nggak jarang terlahir dari Jaksel.
Mulai dari fenomena atau tren pekerja di SCBD yang terkesan high class, tren bahasa Jaksel yang mencampur bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris, sampai ke tempat nongkrong hits anak gaul Jakarta yang sering kali bertempat di Jakarta Selatan pada akhirnya membuat Jakarta Selatan menjadi pusat masyarakat ‘gaul’ Jakarta.
Lebih lanjut, sebenarnya apa sebenarnya alasan daerah Jakarta Selatan menjadi ‘kiblat’ anak gaul di Jakarta dan bahkan Indonesia?
BACA JUGA: Blok M Jakarta: Dari Kawasan Elit Hingga Menjadi Tempat Nongkrong Anak Muda Jakarta
Potret Wilayah Modern di Indonesia
Gaul erat kaitannya dengan modern. Contoh sederhananya, anak gaul biasanya direpresentasikan dengan sosok yang update dan memiliki beberapa gadget keluaran terbaru. Karena, akses mereka untuk mendapatkan hal tersebut relatif mudah. Bicara soal Jaksel, potret wilayah Jaksel bisa dibilang sangat modern jika dibandingkan dengan beberapa daerah lain di Jakarta.
Hadirnya SCBD, dan berbagai fasilitas publik yang modern, tentunya akan membuat kesan Jakarta Selatan sebagai tempat anak gaul. Karena, kembali lagi, image anak gaul di Indonesia erat kaitannya dengan modern. Sehingga, sesuatu yang modern, termasuk SCBD, fasilitas publik, gedung futuristik, dan lain sebagainya sering kali akan dikaitkan sebagai sesuatu yang gaul.
Contoh lainnya adalah manusia yang berada di daerah tersebut. Mayoritas mereka yang tinggal atau berkativitas di wilayah Jakarta Selatan akan memiliki tampilan rapih, modern, dan high class. Sehingga, pandangan masyarakat luar terhadap manusia di kawasan Jakarta Selatan tentunya akan menganggap mereka sebagai sosok yang ‘gaul’.
BACA JUGA: Bukan Hanya Moovit, Berikut Aplikasi Transportasi Umum yang Wajib JAKartans Unduh!
Faktor Ekonomi
Faktanya, mereka yang beraktivitas di Jaksel adalah sosok yang memiliki ekonomi tinggi. Hal ini bisa dilihat dari lifestyle orang-orang yang tinggal atau beraktivitas di situ. Sebenarnya, tarif hidup di Jakarta sendiri sudahlah mahal. Dari data yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik RI pada 2022, biaya hidup per rumah tangga di Kota Jakarta adalah Rp14,88 juta. Tentunya, untuk sebagian daerah di luar Jakarta atau kawasan Jabodetabek, jumlah ini sangatlah besar.
Kembali lagi, image gaul sering kali direpresentasikan dengan modern. Dan masyarakat modern, sering kali dianggap berasal dari mereka yang memiliki ekonomi yang tinggi. Jakarta, dalam hal ini Jakarta Selatan dengan segala kegiatan industrinya, tentunya memiliki biaya hidup yang tinggi. Sehingga, mereka yang berasal dari luar Jakarta Selatan tentunya akan menganggap mereka yang memiliki biaya hidup yang tinggi sebagai sosok yang gaul.
BACA JUGA: Jadi Pusat Bisnis, Biaya Hidup di Jakarta Paling Tinggi di RI
Stereotip Masyarakat
Pada akhirnya, image gaul Jakarta Selatan merupakan bentuk stereotip masyarakat Indonesia itu sendiri. Banyak pemberitaan, berbagai fenomena yang terjadi, dan isu yang berkembang pada akhirnya membuat image Jakarta Selatan sebagai daerah anak gaulnya Jakarta dan bahkan Indonesia.
Padahal, pada kenyataannya, tidak semua yang ada dan berada di Jakarta Selatan sebagai sosok yang gaul. Semuanya kembali ke perspektif seseorang dalam melihat taraf hidup, gaya hidup, dan hal-hal personal lainnya. (*/)
(RRY)