Beberapa Bulan Main di Liga 1, Radja Nainggolan Langsung Curhat di Media Sosial
Pertandingan antara Bhayangkara FC dan Persebaya pada Liga 1 2023/2024 menuai sorotan setelah pemain Bhayangkara, Radja Nainggolan, melontarkan kritik pedas terhadap PT Liga dan PSSI terkait regulasi kartu merah di kompetisi tersebut.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo pada Minggu (4/2), Bhayangkara FC harus mengakui keunggulan Persebaya dengan skor tipis 0-1, lewat gol tunggal Paulo Henrique di menit ke-54. Namun, yang menjadi sorotan bukan hanya hasil pertandingan, melainkan keputusan wasit terkait kartu merah.
Radja Nainggolan, melalui akun Instagram-nya, memberikan komentar tentang regulasi kartu merah di Liga 1. Dalam Instastory-nya, Radja mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap keputusan wasit yang memberikan kartu merah kepada pemain Bhayangkara FC, Sani Rizki Fauzi, dan pemain Persebaya, Reva Adi Utama.
Namun, yang membuat Radja Nainggolan bingung adalah keputusan yang membiarkan Reva Adi Utama, yang sudah mendapat kartu merah, tetap berada di bangku cadangan. Dalam unggahannya, Radja menyatakan keheranannya terhadap regulasi yang memungkinkan hal seperti itu terjadi, dan ia menyoroti PSSI dalam komentarnya.
“Sejak kapan Anda dapat kartu merah dan bisa kembali ke lapangan? @PSSI. Belum pernah menyaksikan hal ini sebelumnya,” tulis Radja Nainggolan.
Unggahan Radja tersebut menjadi perbincangan hangat di media sosial, di mana sebagian netizen menanggapinya dengan menyebut bahwa Radja mungkin telah salah memilih klub yang bermain dalam kompetisi yang dianggap tak sehat.
BACA JUGA: Dari Rivalitas dengan Messi Sampai Selebrasi SIU: Berikut Pengaruh Ronaldo Bagi Sepak Bola
Meskipun demikian, Radja Nainggolan tetap menegaskan bahwa Bhayangkara FC layak mendapatkan hasil yang lebih baik dalam pertandingan tersebut. Menurutnya, meskipun keberuntungan belum berpihak pada timnya, mereka tetap berjuang dengan semangat yang tinggi dan mencoba untuk memperoleh hasil yang lebih baik di masa mendatang.
“Pertandingan yang sulit bahkan jika kita pantas mendapatkan lebih. Kami terus berusaha menuju tujuan kami. Kami bermain dengan baik tetapi hasilnya tidak memihak kami. Semangat tim yang baik hingga akhir dan kami harus bekerja dari banyak hal positif yang telah kami tunjukkan,” ujar mantan pemain AS Roma dan Inter Milan itu.
Kritik Radja Nainggolan menggarisbawahi pentingnya transparansi dan konsistensi dalam regulasi dan pengambilan keputusan di dalam kompetisi sepakbola. Kejadian ini menjadi panggilan bagi PT Liga dan PSSI untuk mempertimbangkan kembali regulasi mereka guna meningkatkan profesionalisme dan keadilan dalam permainan. (*/)
(RRY)