Jangan Serang Personal, Berikut 3 Cara Menyampaikan Argumen yang Baik Ketika Kamu Berdebat

Debat bisa dibilang sedang menjadi topik hangat bagi masyarakat Indonesia. Karena, jelang Pilpres 2024 tentunya ajang kontestasi Debat Capres maupun Cawapres menjadi ajang debat yang ditunggu oleh masyarakat Indonesia untuk melihat gagasan, visi dan misi yang ingin dibawakan oleh para kontestan Pilpres 2024.

Namun, pada kenyataannya debat sendiri lebih dari sekadar debat capres saja. Dalam konteks yang lebih luas, debat sering kali kita temukan di forum-forum diskusi, event-event perlombaan, maupun sebagai sarana dan wadah bagi para pelajar di Indonesia yang ingin berpendapat maupun berargumen mengenai suatu topik masalah.

Advertisement

Di berbagai universitas di Indonesia sendiri, UMKM ataupun komunitas debat cukup masih. Bahkan, di Indonesia berbagai perlombaan debat seperti Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pun selalu dilaksanakan tiap tahunnya untuk mahasiswa Indonesia.

Untuk mahasiswa yang sudah paham betul dengan etika dan struktur debat, seharusnya mereka sudah bisa berdebat sesuai dengan etika dan aturannya. Namun, kita tidak bisa memungkiri kalau pada kenyataannya debat di Indonesia masih menjadi hal yang dihindari oleh masyarakat karena dianggap terlalu ‘keras’. Terlebih, banyak oknum yang menggunakan ‘debat’ sebagai ajang untuk menghina, bukan untuk menyampaikan argumen secara objektif.

Maka dari itu, bagaimana sebenarnya cara menyampaikan argumen dalam debat dengan baik dan benar sesuai dengan etika dalam debat?

BACA JUGA: Kenapa Masyarakat Indonesia tidak Sabaran?

1. Sampaikan Argumen dengan Serius

Pada dasarnya, ketika kita berdebat, orang-orang akan menilai kita berdasarkan argumen yang kita keluarkan. Apabila saat berargumen kita justru bercanda, hal tersebut rasanya kurang elok dan justru menjadi bumerang untuk diri kita sendiri ketika berdebat.

Ketika berdebat, pastikan kita memberikan argumen dengan serius. Kalaupun ingin menyelipkan jokes, selipkan dengan halus dan terstruktur. Sampaikan jokes tersebut dengan tegas dan juga lugas. Karena, yang diambil dari debat adalah argumen terhadap suatu topik yang didebatkan, bukan kelucuan.

2. Sampaikan Argumen Secara Objektif

Setelah kita sudah memiliki keseriusan, hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah menyampaikan argumen secara objektif. Biasanya, ketika berdebat kita akan berada di posisi pro atau kontra. Sehingga, objektif di sini dalam artian kita mampu memberikan argumen berdasarkan data dan fakta yang ada. Bukan secara subjektif seperti ‘menurut saya’.

BACA JUGA: Sering Dianggap Membosankan, Berikut 3 Manfaat dari Memancing yang Perlu Kamu Ketahui!

3. Jangan Subjektif dan Menyerang Personal

Salah satu hal yang paling terlarang dalam debat adalah menyampaikan argumen secara subjektif dan juga menyerang secara personal ke peserta debat lainnya atau biasa disebut dengan ad hominem. Ketika berdebat, argumen yang dikeluarkan haruslah objektif sesuai dengan isu atau topik yang didebatkan, dan juga harus didasarkan dengan fakta dan data. Jangan sampai ketika berdebat kita justru menyerang secara personal bahkan menyerang fisik lawan debat kita. Karena, pada dasarnya debat merupakan pertarungan menggunakan argumen, sehingga keluarkanlah argumen yang sesuai tanpa melanggar etika dalam debat.

Ketiga hal di atas pada dasarnya menjadi etika yang harus diterapkan ketika kita ingin menyampaikan argumen di dalam suatu forum debat atau bahkan diskusi. Karena, debat merupakan pertarungan gagasan dan juga argumen, sehingga semuanya harus didasari dengan etika dan juga argumen yang objektif berdasarkan fakta dan data. (*/)

(RRY)

Advertisement

Related post

×

Hello!

Silakan kirim email ke program@jak101fm.com untuk pertanyaan seputar JAK 101 FM

× Hey JAK FM