Cegah Berita Hoax dengan Lakukan 4 Langkah Ini!
Hoax tidak bisa dipungkiri menjadi isu yang paling diwaspadai menjelang tahun-tahun politik. Terlebih, dengan munculnya beragam platform media sosial dan berbagai akun di dalamnya, rasanya untuk mendapatkan informasi yang benar-benar faktual semakin sulit untuk didapatkan.
Memang, perkembangan teknologi pada dasarnya memberikan manfaat berupa percepatan informasi. Namun, semakin cepatnya informasi masuk inilah yang tidak jarang menjadi ‘bahan bakar’ untuk beberapa oknum untuk membuat informasi bohong atau hoax untuk kepentingan kelompoknya.
Dengan demikian, kita sebagai warga sipil sering kali menjadi korban hoax. Mungkin, beberapa JAKartans merasa dirinya tidak akan menjadi korban berita bohong atau hoax, karena merupakan seorang gen Z yang besar dengan perkembangan teknologi. Namun, pada kenyataannya dari survei yang dilakukan di Amerika Serikat, tepatnya survei yang dilakukan seorang psikolog di University of Cambridge. Survei tersebut dilakukan dengan cara mengumpulkan 1.516 orang dari berbagai generasi, kemudian mereka akan diminta untuk membedakan berita mana yang faktual dan hoax berdasarkan headline yang terdapat dari berita tersebut.
Hasilnya, hanya 11% gen Z yang mampu membedakan mana berita yang faktual. Sehingga, anggapan bahwa gen Z merupakan generasi yang kebal akan hoax rasanya tidak relevan sama sekali.
Dengan demikian, rasanya sebagai sosok individu yang rentan termakan hoax. Ada baiknya kita memahami cara-cara yang harus kita lakukan ketika menemukan informasi di internet atau sumber yang masih harus dipertanyakan keabsahannya. Berikut ini, langkah-langkah yang dapat JAKartans lakukan untuk terhindar dari berita bohong atau hoax:
BACA JUGA: Mengenal Deepfakes, Teknologi AI yang Sering Digunakan untuk Menyebar Hoax
1. Cari Informasi dari Berbagai Sumber!
Biasanya, beberapa orang cenderung percaya akan suatu informasi yang diberikan oleh satu sumber. Padahal, bisa jadi sumber tersebut memberikan informasi hoax atau mengandung disinformasi. Maka, langkah pertama yang harus JAKartans lakukan agar tidak termakan hoax dan disinformasi adalah dengan mencari informasi dari berbagai sumber.
Dengan mencari informasi dari berbagai sumber, setidaknya JAKartans dapat menarik kesimpulan dari informasi yang JAKartans temukan. JAKartans pada akhirnya dapat memahami konteks informasi yang disebarkan secara menyeluruh berdasarkan sumber-sumber informasi yang JAKartans dapatkan.
2. Cari Sumber yang Kredibel!
Salah satu alasan mengapa gen Z menjadi sosok yang mudah termakan hoax adalah sumber informasi yang mereka dapatkan kurang atau bahkan tidak kredibel. Kini, berbagai informasi dapat diakses melalui akun-akun media sosial yang tidak melakukan proses filter maupun redaksional terhadap informasi yang akan mereka sebarkan. Dengan bermodalkan headline yang click bait dan foto yang bombastis, ‘media-media’ tersebut sukses membuat para gen Z termakan hoax.
Maka dari itu, penting rasanya untuk mencari sumber yang kredibel. Salah satu ciri sumber informasi yang kredibel adalah JAKartans dapat menemukan sosok penulis, editor, dan reporter yang menyusun berita tersebut. Sehingga, JAKartans bisa tahu, setidaknya sumber informasi tersebut ditulis dengan melallui tahap redaksional dan dapat dipertanggung jawabkan.
3. Verifikasi Data!
Langkah selanjutnya ketika JAKartans sudah menemukan berbagai sumber yang kredibel adalah melakukan verifikasi data. Salah satu cara termudah dari verifikasi data adalah dengan membaca, menonton, atau mendengarkan informasi tersebut secara keseluruhan. Karena, tidak bisa dipungkiri salah satu sumber masalah banyak masyarakat Indonesia termakan hoax adalah karena mereka malas membaca.
Dengan demikian, penting untuk JAKartans untuk membaca keseluruhan informasi tersebut dibandingkan dengan hanya membaca headline dari informasi tersebut.
Selain itu, apabila JAKartans menginginkan verifikasi data yang lebih menyeluruh, JAKartans dapat langsung bertanya ke orang yang lebih paham dengan topik atau tema pembahasan dari informasi yang JAKartans dapatkan.
BACA JUGA: 3 Alasan Kenapa Bapak-Bapak Sering Berpose Jempol Ketika Difoto
4. Jangan Asal Sebar Informasi!
Langkah terakhir yang tidak kalah penting adalah jangan menyebar suatu informasi secara asal-asalan. Selagi JAKartans tidak memiliki sumber yang kredibel, dan belum menelaah informasi tersebut secara keseluruhan. Jangan pernah sebarkan informasi tersebut ke masyarakat yang lebih luas.
Empat langkah tersebut rasanya menjadi langkah-langkah yang dapat JAKartans lakukan agar terhindar dari berita hoax maupun disinformasi. Memasuki tahun politik, berbagai informasi hoax tentunya akan mudah berseliweran di media sosial. Sehingga, penting rasanya untuk kita agar dapat lebih berhati-hati memilah informasi apa yang bisa kita konsumsi untuk kebutuhan kita. (*/)
(RRY)