Para pemain MU setelah mengalami kekalahan saat melawan Crystal Palace (Foto: Craig Brough)

3 Alasan Mengapa Manchester United Mengalami Penurunan Kualitas

Dahulu, ketika para pecinta sepak bola mendengar nama ‘Manchester United’ banyak dari pecinta sepak bola yang merasa takut dengan klub ‘setan merah’ tersebut. Bersama Sir Alex Ferguson, Manchester Uniter (MU) sukses menaklukan Inggris dan juga Eropa.

Tercatat, bersama SAF, MU sukses meraih 13 gelar Liga Inggris, 2 Champions League, 5 FA Cup, 4 Piala Liga, 10 Community Shield, 1 Piala Dunia Antar Klub, 1 Piala Interkontinental, 1 Piala UEFA Super Cup, dan 1 trofi Europapokal Der Sieger. Dengan total 49 trofi tersebut, MU bersama SAF sukses merajai sepak bola Inggris dan bahkan Eropa.

Advertisement

Akan tetapi, selepas ditinggal oleh SAF, MU perlahan mulai kehilangan ‘kengeriannya’. Rasanya, julukan tim ‘setan merah’ perlahan menghilang dari identitas klub rival Liverpool. Disisi lain, tetangga mereka yaitu Manchester City justru makin melambung tinggi bersama Pep Guardiola. Bahkan, pasca ditinggal oleh SAF, Liverpool yang tidak pernah memenangkan Liga Inggris di era modern pun sukses meraih trofi Liga Inggris mereka.

Dengan adanya catatan merah tersebut, MU yang dulu ditakuti, kini sering kali dijadikan bahan meme oleh para pecinta sepak bola. MU yang dulu dianggap sebagai klub besar, kini sering dianggap sebagai banter club oleh para pecinta sepak bola.

Perubahan signifikan inilah yang akhirnya menjadi pertanyaan. Mengapa MU yang dulu menjadi raksasa Liga Inggris dan Eropa, kini justru hanya menjadi tim ‘medioker’ selepas ditinggal SAF?

Gonta-Ganti Pelatih

Dari mendengarkan keluh kesan fans MU dan melihat data yang ada, salah satu penyebab akhirnya kualitas MU menurun adalah pelatih yang sering kali gonta ganti. Mulai dari David Moyes, hingga kini Erik Ten Haag, tercatat MU sudah memiliki 8 pelatih, baik pelatih sementara maupun permanen. Dan dari nama-nama pelatih tersebut, sebenarnya masing-masing pelatih memberikan beberapa trofi dan juga pencapaian untuk MU.

Permasalahan gonta ganti pelatih ini memang menjadi masalah bagi MU. Padahal, SAF yang sudah masuk di musim 1986 pun nyatanya baru bisa memberikan gelar Liga Inggris untuk MU pada musim 1992/1993.

Dengan seringnya MU mengganti pelatih, hal ini tentunya memberikan dampak untuk para pemain dan staff kepelatihan. Gaya permainan yang berbeda yang dimiliki oleh masing-masing pelatih, tentunya menuntut para pemain untuk terus-menerus mengubah gaya bermain mereka. Padahal, hal tersebut sangat berbahaya bagi sebuah klub.

Manajemen yang tidak Jelas

Musuh utama fans MU selain Maguire adalah The Glazzers atau pemilik dari MU itu sendiri. Sering kali, MU membeli pemain yang sebenarnya tidak mereka butuhkan hanya karena The Glazzers menginginkan pemain tersebut. Belum lagi, di era sepak bola yang kini semuanya membutuhkan uang, MU yang notabenenya klub dengan kekayaan terbesar justru ‘pelit’ untuk mengeluarkan uang.

Dengan demikian, manajemen yang tidak jelas ini akhirnya berpengaruh terhadap peforma klub yang tidak bisa maksimal. Ketika materi pemain yang diinginkan pelatih tidak didapatkan, hal ini tentunya berpengaruh terhadap skema permainan dari pelatih itu sendiri, dan tentunya hal tersebut berpengaruh terhadap performa tim.

Pembelian yang tidak Efektif

Satu masalah lain dari buruknya performa MU adalah pembelian mereka yang tidak efektif. Nama-nama seperti Anthony, Maguire, Mason Mount, dan Jadon Sancho misalnya. Pemain-pemain tersebut dibeli dengan harga mahal, namun gagal menunjukan performa terbaiknya. Di sisi lain, klub-klub rival MU justru sukses melakukan pembelian efektif. Seperti Manchester City dengan Haaland dan Alvarez, Liverpool dengan Salah dan Szosbozlai, dan lainnya.

Dengan demikian, berbagai masala di atas, mulai dari gonta-ganti pelatih, manajemen yang tidak jelas, sampai ke pemeblian yang tidak efektif. Pada akhirnya membuat performa MU cenderung terus menurun. Sehingga, akhirnya MU kehilangan value mereka sebagai klub dengan status juara bertahannya. (*/)

(RRY)

Advertisement

Related post

×

Hello!

Silakan kirim email ke program@jak101fm.com untuk pertanyaan seputar JAK 101 FM

× Hey JAK FM