Fakta-Fakta Mengenai Baby Blues dan Bagaimana Cara Mencegahnya

Sabtu (02/09/2023) terjadi kasus percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh seorang ibu di Stasiun Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Ironisnya, aksi bunuh diri yang ingin dilakukan oleh sang ibu dilakukan sambil menggendong anaknya yang masih merupakan seorang balita.

Setelah diusut lebih lanjut, nyatanya sang ibu sebenarnya datang dengan suaminya. Ketika suaminya hendak membeli minum, sang ibu nekat mencoba melakukan percobaan bunuh diri sambil menggendong bayinya di peron 2 Stasiun Pasar Minggu. Petugas pun segera mengamankan sang bayi serta mencoba untuk menenangkan sang ibu. Syukurnya, ibu yang mencoba melakukan percobaan bunuh diri tersebut sukses disadarkan. 

Advertisement

Dari adanya kasus percobaan bunuh diri, banyak masyarakat yang menilai bahwa ibu tersebut mengalami Baby Blues. Lantas, apa sebenarnya Baby Blues itu?

BACA JUGA: Ingin Nikah Muda? Perhatikan 3 Hal Berikut Ini!

Mengenal Baby Blues

Baby blues adalah masalah mental yang bisa ditemui pada setiap ibu yang baru saja melahirkan. Biasanya, para ibu ini mengalami perubahan suasana hati yang terkait dengan perasaan negatif.

Hampir 80 persen dari ibu yang baru saja melahirkan, terutama yang mengalami kejadian pertama memiliki pengalaman dengan sindrom ini. Biasanya, sindrom ini muncul dalam minggu pertama setelah melahirkan.

Sindrom baby blues dapat dikenali dengan timbulnya perasaan sedih, kecemasan, stres, dan fluktuasi emosi lainnya. Namun, penting untuk dicatat bahwa kondisi ini bersifat sementara, hanya berlangsung selama 2-10 hari.

Penyebab Baby Blues

Tentunya, Baby Blues datang bukan tanpa penyebab. Meskipun sampai sekarang belum ada alasan yang benar-benar pasti terkait penyebab dari munculnya Baby Blues. Namun, beberapa ahli mengatakan bahwa penyebab munculnya Baby Blues adalah karena perubahan hormonal yang belum stabil.

Kondisi seorang ibu ketika hamil nyatanya mengalami peningkatan produksi pada hormon estrogen dan progesteron. Tetapi, pasca melahirkan kedua hormon ini akan mengalami penurunan produksi. Sehingga, memiliki pengaruh terhadap keadaan mood seorang ibu. 

Selain karena faktor hormon, faktor lain yang akhirnya menciptakan sindrom Baby Blues adalah kelelahan pasca melahirkan. Terlebih, anak yang baru lahir seringkali menangis di malam hari yang akhirnya berpengaruh terhadap jam tidur seorang ibu. Sehingga, diakibatkan karena kelelahan, emosi seorang ibu pun menjadi tidak stabil. 

Walaupun masalah ini bersifat sementara, tetapi tetap tidak boleh diabaikan. Jika Baby Blues dibiarkan tanpa penanganan, bisa berkembang menjadi postpartum depression yang berlangsung lebih lama.

BACA JUGA: Seberapa Penting Work-Life Balance bagi Hidup Kita? 

Cara Mengatasi Baby Blues

Terdapat beberapa cara untuk mengatasi Baby Blues. Berikut ini, 5 cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi Baby Blues:

  1. Jangan Segan untuk Meminta Tolong

Tentunya keadaan seorang ibu setelah melahirkan berada di keadaan yang sangat melelahkan. Dan tentunya, dalam keadaan yang kelelahan seseorang tentu harus meminta pertolongan ataupun bantuan untuk menunjang kegiatan mereka.

Jangan sampai, karena perasaan segan kita cenderung enggan untuk meminta pertolongan. Karena, ketika kita lelah emosi kita cenderung tidak stabil dan mudah untuk marah. 

  1. Istirahat Cukup

Sesuatu yang paling mencolok saat merawat bayi adalah kewajiban untuk selalu terjaga pada malam hari. Meskipun begitu, penting untuk memastikan bahwa kalian masih mendapatkan tidur yang cukup. Solusinya adalah dengan berbagi tanggung jawab dengan suami ketika bayi merasa rewel di tengah malam, sehingga keduanya memiliki kesempatan untuk mendapatkan tidur yang cukup.

BACA JUGA: Mengapa Alam menjadi Destinasi Wajib untuk Healing? 

  1. Penuhi Asupan Nutrisi

Menyantap makanan sehat yang kaya akan nutrisi sangat penting untuk menjaga kesehatan setelah proses kelahiran. Tindakan ini diperlukan untuk menjaga kesejahteraan kalian.

Kalian dapat mencoba mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran yang kaya akan nutrisi dan vitamin.

  1. Memiliki Waktu Sendiri dan Quality Time

Mempunyai anak bukan berarti kalian melupakan waktu untuk diri sendiri maupun dengan pasangan kalian. Meskipun sudah menjadi orang tua, tetap penting untuk menyisihkan waktu berkualitas bersama pasangan. Tindakan ini diperlukan untuk menjaga kesejahteraan mental kalin dan pasangan dengan baik.

(RRY)

Advertisement

Related post

×

Hello!

Silakan kirim email ke program@jak101fm.com untuk pertanyaan seputar JAK 101 FM

× Hey JAK FM