Warga Adat Suku Balik Tolak Keras Relokasi Proyek IKN

Sejumlah warga adat Suku Balik menolak rencana penggusuran rumah yang berada di kawasan Sungai Sepaku, Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Pernyataan tersebut diutarakan melalui spanduk dan baliho yang bertuliskan “Masyarakat Adat Menolak Penggusuran Situs-Situs Sejarah Leluhur, Masyarakat Adat Balik Menolak Program Penggusuran Kampung di IKN dan Masyarakat Adat Balik Menolak Relokasi” pada Senin (13/3) lalu

Advertisement

Dinamisator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim Mareta Sari mengungkapkan protes ini diikuti oleh para pemuda hingga petinggi adat.

“Protes ini diikuti petinggi adat, pemuda dan perempuan. Total ada 80 warga di Sepaku Lama dan Pamaluan yang turut dalam aksi,” ujar Mareta, Selasa (14/3), dilansir dari CNN Indonesia.

Mareta menjelaskan aksi tersebut merupakan respons dari warga Suku Balik terhadap pemasangan patok-patok dan pengukuran tanah secara sepihak oleh pihak pelaksana proyek. Ia juga menyebut bahwa ada beberapa poin yang menjadi tuntutan para warga usai mereka menggelar rapat.

“Setidaknya ada delapan poin yang menjadi tuntutan para warga,” katanya.

Masyarakat adat suku Balik di lokasi IKN menolak program penggusuran kampung dan tidak mau direlokasi atau dipindahkan ke daerah lain oleh pemerintah, menolak penggusuran situs-situs sejarah leluhur, kuburan atau tempat-tempat tertentu yang diyakini masyarakat adat sebagai situs adat Suku Balik turun-temurun, menolak keras relokasi dari tanah leluhur, menolak perubahan nama kampung,sungai yang selama ini warga sudah kuasai turun menurun.

Selain itu, mereka meminta pemerintah untuk membuat kebijakan pengakuan dan perlindungan Masyarakat Adat Suku Balik di Kecamatan Sepaku dan memperhatikan Suku Balik yang terdampak aktivitas pembangunan IKN, dan melibatkan komunitas adat untuk melakukan kesepakatan terkait proyek pembangunan IKN.

[VMA]

Advertisement

Related post

×

Hello!

Silakan kirim email ke program@jak101fm.com untuk pertanyaan seputar JAK 101 FM

× Hey JAK FM