Jokowi: Dahulu Jadi Tukang Kayu, Kini jadi Sosok Nomor Satu
Rabu (21/6/2023) sosok Presiden Indonesia, Joko Widodo atau yang akrab dipanggil Jokowi berulang tahun yang ke-62. Sosok Jokowi sendiri menjadi sosok pemimpin yang tergolong fenomenal.
Siapa yang menyangka, sosok yang dulunya adalah “tukang kayu” sukses menjadi orang nomor satu di Indonesia. Siapa yang menyangka, sosok yang dulunya menjadi pengrajin kayu, kini menjadi orang yang berpengaruh dalam kebijakan Indonesia.
Perjalanan politik terbilang cepat. Mengawali karir menjadi Walikota Solo pada tahun 2005, berlanjut menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 2012, dan sukses menjadi Presiden ke-7 Republik Indonesia selama dua periode.
Jokowi memang bukanlah sosok pemimpin yang sempurna. Namun, ada satu hal yang akhirnya membuat dirinya menjadi salah satu sosok presiden yang paling berkesan, yaitu kesederhanaan yang dimilikinya.
Sosok Jokowi lahir dari pasangan Noto Miharjo dan Sujiatmi. Orang tuanya merupakan pedagang dan yang akhirnya membuka usaha penggergajian kayu.
Sosok Tukang Kayu yang Menjadi Pemimpin
Jokowi sendiri terbilang lahir dari sosok keluarga yang sederhana, dirinya dan keluarganya tinggal di bantaran Kali Anyar, Jawa Tengah. Dirinya bahkan beberapa kali merasakan penggusuran dan harus mengungsi ke rumah kakek dan temannya di daerah Gondong.
Lahir dan besar di Surakarta, Jokowi mudah menempuh pendidikan dari TK hingga SMA di Surakarta. Barulah ketika masuk ke perguruan tinggi, dirinya berpindah ke Yogyakarta untuk menempuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada dengan menekuni ilmu Kehutanan.
Usai dengan masa pendidikannya, beberapa tahun kemudian dirinya kembali menekuni bidang yang digeluti keluarganya. Jokowi memulai bisnis di bidang perkayuan pada tahun 1988.
Melalui perdagangan inilah mata Jokowi terbuka lebar. Dirinya menyaksikan berbagai kebijakan kota-kota di Eropa yang dia sambangi ketika melakukan urusan bisnisnya. Dan dari mata yang yang terbuka lebar, perlahan hatinya pun mulai tergerak untuk melakukan perubahan di kota tercintanya, Solo.
Jokowi memulai perjalanan politik di kota kelahirannya. Bersama FX Hadi Rudyatmo dirinya diusung oleh PDIP dan PKB untuk maju pada Pemilihan Walikota Solo tahun 2005. Jokowi bersama FX Hadi Rudyatmo pun sukses mengalahkan 3 kontestan lain dengan perolehan suara sebesar 36,62%. Dan dari kemenangan inilah, kemenangan lainnya terus berlanjut.
Bermula dari kota kelahiran, Jokowi masuk ke kontestasi politik yang lebih besar. Yaitu maju menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta. Bersama Basuki Tjahaja Purnama, dirinya sukses menjadi pemimpin DKI Jakarta pada tahun 2012. Kemudian, belum selesai masa kepemimpinannya di DKI Jakarta, dirinya dicalonkan untuk menjadi Capres pada tahun 2014.
Bersama Jusuf Kalla, Jokowi lagi-lagi sukses memenangkan kontestasi politik yang pernah diikutinya. Kembali maju pada tahun 2019 bersama Ma’ruf Amin, Jokowi lagi-lagi diberi kepercayaan untuk memimpin Indonesia untuk satu periode lagi.
Kesederhanaan Jokowi Beri Harapan Bagi Masyarakat Indonesia
Kemenangan Jokowi di semua kontestasi politik yang pernah diikutinya nyatanya sukses karena satu hal yang terus diterapkan dalam kehidupan pribadi maupun politiknya, yaitu kesederhanaan.
Satu hal yang akhirnya banyak masyarakat Indonesia memilihnya adalah prinsip kesederhanaan dan merakyat yang dia bawakan. Prinsip yang dibawanya inilah yang akhirnya membuat banyak masyarakat Indonesia merasa terwakili dengan apa yang ingin dibawakannya.
Sosok yang lahir dari keluarga biasa-biasa saja dianggap mewakili perasaan yang sama dengan masyarakat yang biasa saja. Sehingga, banyak masyarakat Indonesia yang menaruh kepercayaan kepada dirinya.
Memang selama 2 periode kepemimpinannya, Indonesia masih jauh dari kata sempurna. Tapi, warna baru yang dibawakan Jokowi dalam pemerintahannya ini dirasa dapat menjadi tolak ukur baru dalam memilih pemimpin kedepannya.
Selamat ulang tahun Pak Jokowi, semoga di sisa pengabdian untuk Indonesia, Bapak dapat memberikan yang terbaik untuk masyarakat Indonesia.
(RRY)