Jumlah Bandara Internasional di Indonesia Akan Dipangkas Menjadi 15
Menteri BUMN Erick Thohir membeberkan hasil rapat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) serta Menteri Perhubungan Budi Karya, Selasa (31/1). Menurut Erick, arahan Jokowi bandara internasional dipangkas menjadi 15.
“Kemarin kita rapat mengenai industri pariwisata. Pak Presiden memimpin langsung di situ, kita Pak Menhub bukan saya lagi kebetulan kita operate airport. Di situ ada kesepakatan silahkan Pak Menhub kita akan membuka international airport itu 14-15 saja,” ujarnya kepada awak media di Hotel Fairmont Jakarta Selatan, Rabu (1/2/2023).
Pemangkasan ini dilakukan untuk meningkatkan pariwisata, terutama mendorong masyarakat berlibur di dalam negeri saja. Intinya konektivitas penerbangan harus diperbaiki.
“Tapi yang kita tidak mau kan membuka airport sebesar-besarnya lebih banyak orang Indonesia yang ke luar negeri daripada yang di dalam negeri. Padahal kl kita lihat pariwisata itu 70% lokal 30% asing. Kenapa pak Sandi juga sekarang mendorong percepatan pariwisata bisa mulai recover,” tuturnya.
Melalui BUMN, akan didorong 140 pesawat ada Pelita, Citilink, Garuda untuk menggenjot pariwisata dalam negeri. Erick mengatakan, tidak ingin mengulang kesalahan dari Garuda yang sebelumnya lebih mengutamakan penerbangan internasional.
“Toh kesalahan garuda dl lebih memikirkan internasional gaya-gayaan sewa pesawat mahal, recoverynya 120% masih ada yg duduk di pesawat baru bisa break even. Ini tak boleh terjadi lagi. Artinya kita fokus ke domestik Citilink, Pelita, Garuda tetapi yang internasional ada,” jelasnya.
Sumber: Detik