Selingkuh Jadi Penyebab Angka Pernikahan di Indonesia Alami Penurunan
Menurut laporan terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, angka pernikahan di Indonesia terus mengalami penurunan yang signifikan. Data statistik menunjukkan tren penurunan yang mencolok, terutama dalam tiga tahun terakhir. Dari tahun 2021 hingga 2023, angka pernikahan di Indonesia menyusut sebanyak 2 juta, sebuah penurunan yang mencemaskan.
Penurunan angka perkawinan ini terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia. DKI Jakarta misalnya, mengalami penurunan hampir 4 ribu pernikahan, sementara di Jawa Barat, penurunan mencapai hampir 29 ribu. Provinsi-provinsi padat penduduk lainnya seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur juga mengalami penurunan yang signifikan, masing-masing sebanyak 21 ribu dan 13 ribu.
Meskipun demikian, tidak semua provinsi mengalami penurunan. Bali, sebagai contoh, justru mengalami peningkatan angka perkawinan dari tahun ke tahun dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
Namun, jika melihat data secara menyeluruh, terlihat bahwa angka pernikahan di Indonesia telah menurun secara konsisten dalam enam tahun terakhir. Mulai dari tahun 2018 hingga 2023, jumlah pernikahan terus mengalami penurunan yang cukup drastis.
Sementara itu, laporan juga menyoroti angka perceraian di Indonesia selama tiga tahun terakhir. Meskipun sempat meningkat pada tahun 2022, angka perceraian kembali menurun pada tahun 2023, meski tidak signifikan.
Banyak faktor yang memicu perceraian, seperti perselingkuhan, kekerasan dalam rumah tangga, poligami, dan lain-lain. Perselisihan yang berkelanjutan menjadi penyebab perceraian terbesar, diikuti oleh alasan meninggalkan salah satu pihak dan kekerasan dalam rumah tangga.
BACA JUGA: Bukan Hantu, Berikut 5 Hal yang Paling Ditakuti Orang Dewasa!
Penurunan angka pernikahan dan meningkatnya angka perceraian menjadi perhatian serius bagi masyarakat dan pemerintah. Hal ini menandakan adanya perubahan dalam pola hubungan sosial dan dinamika keluarga di Indonesia.
Diperlukan upaya serius untuk memahami akar penyebab dari tren ini serta mengembangkan solusi yang efektif untuk mengatasi permasalahan yang mendasarinya. Hanya dengan pemahaman yang mendalam dan tindakan yang tepat, masyarakat Indonesia dapat mengatasi tantangan ini dan membangun keluarga yang kokoh serta harmonis dalam menjalani kehidupan berumah tangga. (*/)
(RRY)
