Sering Dianggap Sama, Berikut Perbedaan dari Copywriter, Scriptwriter, Creative Writer, dan Content Writer yang Perlu Kamu Ketahui!
Ragam pekerjaan dalam dunia kerja tentunya terus mengalami perkembangan. Semakin berkembangnya dunia digital, maka pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan dunia digital tentunya semakin dibutuhkan, tidak terkecuali seorang penulis atau writer.
Umumnya, JAKartans mungkin akan menganggap pekerjaan penulis selalu berhubungan dengan penulis buku, jurnal ilmiah, dan lain sebagainya. Namun, dalam dunia digital ini, posisi seorang penulis pun sangat dibutuhkan. Ragam jenis pekerjaan menulis seperti copywriter, script writer, creative writer, dan content writer, kini menjadi jenis pekerjaan yang sangat dibutuhkan dalam dunia digital.
Akan tetapi JAKartans, nyatanya masih banyak masyarakat kita yang menganggap keempat jenis pekerjaan di atas merupakan jenis pekerjaan yang sama. Padahal, pada penerapannya empat jenis pekerjaan tersebut memiliki basic skills dan goals yang berbeda. Lantas apa yang membedakan keempatnya?
1. Copywriter
Copywriter pada dasarnya sangat berhubungan dengan pemasaran dan kampanye suatu produk, baik dalam bentuk jasa, barang, maupun komunikasi dari suatu perusahaan. Sehingga, pada dasarnya tulisan yang dibuat oleh seorang copywriter harus bisa diingat oleh masyarakat umum.
Salah satu bentuk kesuksesan dari copywriter adalah pada iklan salah satu brand kopi di Indonesia yang memiliki kalimat, “Nadine, capuchino buatan mu numero uno!” Kalimat tersebut nyatanya masih diingat oleh masyarakat Indonesia hingga sekarang.
Namun, kalimat tersebut tujuannya bukan hanya untuk diingat ya! Kalimat-kalimat tersebut pun harus bisa menggerakan masyarakat atau target audiens untuk membeli produk dari brand tersebut. Seorang copywriter biasanya akan menulis di berbagai platform seperti:
- Digital Marketing/Advertising (UI/UX, Push Notifications, Digital Banner/Display Ads, Social Media Ads)
- ATL Advertising (Iklan Audio Visual, iklan audio, iklan billboard, media cetak)
- BTL Advertising
2. Script Writer
Sesuai dengan namanya, seoorang scriptwriter memiliki tyanggung jawab unutk membuat naskah untuk konten audio-visual. Biasanya, seorang scriptwriter akan melakukan berbagai pendekatan untuk menyampaikan isi pesan dalam konten audio visual tersebut, seperti storytelling, tactical ads, testimonial, dan lainnya.
Dengan demikian, seorang scriptwriter pada dasarnya harus bisa membuat tulisan yang dapat dibayangkan secara visual. Sehingga, penting bagi seorang criptwriter untuk memahami penulisan naskah film. Mulai dari tema, konflik, premis, sinopsis, sampai ke naskah.
3. Creative Writer
Creative writer pada dasarnya merupakan gabungan dari copywriter dan juga scriptwriter. Seorang creative writer harus bisa membuat tulisan yang ‘menjual’, dan juga harus membuat tulisannya dapat dibayangkan secara visual layaknya seorang script writer. Sehingga, seroang creative writer dituntut untuk bisa membuat creative deck yang jelas dan mudah dimengerti.
4. Content Writer
Content writer bisa dibilang menjadi pekerjaan menulis yang sering kita temui hasilnya. Misalnya adalah artikel ini, pada dasarnya ketika JAKartans membaca artikel ini, artikel ini merupakan hasil dari sebuah content writing. Karena, content writer bertanggung jawab untuk menghasilkan tuilisan atau konten secara rinci, jelas, dan didasari oelh sumber yang valid. Selain dalam bentuk blog atau artikel, konten tulisan dari content writer dapat dijumpai di;
BACA JUGA: Sama-Sama tidak Makan Daging, Berikut 5 Perbedaan Vegan dengan Vegetarian
- Blog/artikel
- Website Content/Apps Content
- Media sosial (inforgrafis)
Nah JAKartans, apakah sekarang JAKartans sudah paham akan perbedaan dari copywriter, script writer, creative writer, dan content writer? Dengan adanya artikel ini, diharapkan mampu memberikan informasi baru untuk JAKartans dari keempat lini pekerjaan tersebut ya! (*/)
(RRY)
