Ilustrasi amarah (Foto: Disney Pixar)

5 Tipe Amarah yang Wajib Kamu Ketahui!

Suka atau tidak suka, marah pada dasarnya merupakan bentuk luapan emosi dari manusia. Sama seperti tertawa, dan menangis, marah pun harus dikeluarkan agar tidak terpendam di hati. Namun, nyatanya setiap orang memiliki caranya tersendiri dalam mengekspresikan rasa amarah mereka. Ada yang mengumpat, berperilaku kasar, sampai ke hanya diam saja.

Dari penjelasan di atas, JAKartans tentunya sepakat bahwa marah adalah keharusan. Karena, apabila kemarahan terlalu lama kita pendam, tentunya rasa sesak karena menahan akan begitu menyakitkan. JAKartans pun pastinya sepakat jika, tidak semua orang memiliki cara yang sama untuk meluapkan kemarahan mereka.

Advertisement

Sebelumnya, penulis sudah menjelaskan bahwa, bentuk kemarahan bisa diluapkan melalui umpatan, perilaku yang kasar, hingga ke diam begitu saja. Namun, pada kenyataannya terdapat penjelasan yang lebih detail mengenai jenis-jenis marah pada manusia.

Nah, JAKartans. Melalui artikel ini, penulis akan membagikan jenis-jenis luapan amarah yang biasanya dilakukan oleh manusia. Tentunya, tiap tipe kemarahan memiliki pro-kontranya masing-masing. Bahkan, terdapat tipe luapan kemarahan yang harus JAKartans hindari. Lalu, apa saja kah tipe-tipe kemarahan tersebut?

BACA JUGA: Kenapa Masyarakat Indonesia tidak Sabaran? 

1. Assertive Anger 

Assertive anger adalah tipe marah yang cenderung membuat kita memilih diam

Dari sekian banyak tipe-tipe luapan kemarahan, tipe assertive anger ini bisa dibilang menjadi tipe yang palling santai dari tipe lainnya. Jika sebelumnya disebutkan salah satu bentuk kemarahan adalah dengan ‘diam’. Makan, assertive anger adalah tipe yang tepat untuk kemarahan dalam bentuk ‘diam’.

Beberapa orang cenderung memilih untuk ‘diam’ ketika marah karena mereka mencoba menghindari konfrontasi dan cenderung menahan dirinya untuk mengumpat atau berperilaku kasar. Sehingga, bisa dibilang assertive anger merupakan cara marah yang cenderung menjadikan diri kita lebih baik.

Akan tetapi JAKartans, jika kamu tipe orang yang memiliki assertive anger, tetap komunikasikan hal yang buat kamu marah ya! Apabila kemarahah kamu sudah mereda, kamu boleh mengatakan alasan atau sebab kenapa kamu marah. Agar mereka tahu letak kesalahan yang bikin kamu marah.

2. Behavioral Anger

Behavioral anger adalah tipe marah yang membuat kita melakukan kontak fisik

JAKartans, jika assertive anger cenderung memilih untuk ‘diam’, maka behavioral anger kebalikannya. Mereka yang memilikik tipe marah behavioral anger biasanya tidak segan untuk melakukan kontak fisik apabila amarahnya sudah meluap. Mereka tidak segan unutk menyerang, atau merusak barang di sekitar mereka.

Salah satu bentuk meluapkan amarah dalam bentuk behavioral anger ini bisa JAKartans lihat di salah satu tempat di Jakarta yang menyediakan jasa atau tempat untuk meluapkan marah dengan menghancurkan properti atau barang yang telah disediakan.

Akan tetapi JAKartans, tipe behavioral anger ini cenderung memiliki dampak yang buruk. Karena, pada dasarnya luapan amarah tipe behavioral anger cenderung dapat menyakiti dan menganggu orang lain. Jadi, pastikan kamu harus bisa menahan diri ya, apabila tipe marah yang kamu miliki adalah behavioral anger!

BACA JUGA: Mengenal 4 Tipe Pola Asuh Anak dan Pengaruhnya terhadap Anak

3. Chronic Anger

Chronic anger membuat kita menyalahkan diri sendiri

Jika dua tipe marah sebelumnya cenderung merupakan bentuk respon amarah karena orang lain, tipe chronic anger justru adalah amarah yang ditahan dan berujung ke menyalahkan diri sendiri. Dan tentunya sesuai dengan penjelasan sebelumnya, menahan amarah adalah hal yang harusnya dihindari. Karena, hal tersebut tidaklah baik bagi diri kita sendiri, terutama untuk keadaan mental kita.

Tipe chronic anger ini biasanya disebabkan oleh rasa benci terhadap orang lain atau frustasi akan masalah yang tengah kita hadapi. Dan sebenarnya, cara terbaik untuk meredam rasa amarah tipe ini adalah memaafkan atau ikhlas menerima keadaan yang sudah terjadi.

4. Judgemental Anger

Judgmental anger adalah rasa marah karena melihat ketidakadilan

Biasanya, ketika kita melihat ketidakadilan yang terjadi, kita akan merasa marah., dan kemarahan tersebut disebut dengan judgemental angerJudgemental anger merupakan bentuk amarah yang kita keluarkan ketika terjadi suatu ketidakadialn yang terjadi dalam suatu sistem masyarakat, bisa dalam bentuk ketidakadilan hukum, sikap, dan lain sebagainya.

Akan tetapi, judgemental anger dapat menjadi ‘pisau bermata dua’. Karena, pada dasarnya prinsip keadilan setiap orang berbeda, setiap orang memilikmi perspektifnya masing-masing dalam melihat sesuatu hal. Sehingga, judgemental anger pun seringkali menyebabkan ketegangan di masyarakat.

5. Overwhelmed Anger

Overwhelmed anger adalah rasa marah akibat terlalu lelah dengan masalah yang di luar kemampuan kita

Tipe amarah terakhir ini mungkin cukup relatable dengan para pekerja nih JAKartans. Overwhelmed anger adalah amarah yang tidak terkontrol yang biasanya muncul sebagai bentuk akumulasi rasa frustasi akibat masalah yang ada di luar kemampuan kita.

BACA JUGA: Seberapa Penting Work-Life Balance bagi Hidup Kita? 

Overwhelmed anger biasanya muncul karena merasa stres akan tanggung jawab yang harus dipikul oleh seseorang dan akhirnya memyebabkan rasa amarah terhadap diri sendiri atau bahkan orang lain. Sehingga, penting untuk tetap menjaga kadar level stres kita, karena marah karena beban tanggung jawab yang dipikul adalah hal yang menyesakkan.

Nah JAKartans, pada akhirnya amarah adalah hal yang wajar terjadi pada diri kita. Marah tentunya merupakan suatu hal yang normal yang justru harus kita luapkan dibandingkan dipendam. Namun, pastikan rasa marah kamu tidak merugikan orang lain ya! (*/)

(RRY)

Advertisement

Related post

×

Hello!

Silakan kirim email ke program@jak101fm.com untuk pertanyaan seputar JAK 101 FM

× Hey JAK FM