3 Dampak Apabila Kita Berbohong di CV Ketika Melamar Pekerjaan

Baru-baru ini, muncul suatu kasus di Indonesia yang lumayan di luar nalar dan membuat kita nyeletuk, Kok bisa ya?”. Bagaimana tidak? Baru-baru ini dikabarkan seorang dokter gadungan dapat masuk, bekerja, menerima gaji, dan bahkan sempat menjadi Direktur Utama sebuah rumah sakit.

Dari adanya kasus tersebut, muncul suatu isu yang dirasa menjadi keresahan yang dapat dirasakan para jobseeker yang saking lamanya menganggur. Pada kenyataannya, banyak dari mereka yang mulai untuk memanipulasi CV yang mereka miliki guna mendapatkan pekerjaan secepatnya

Advertisement

Tentunya, manipulasi atau berbohong di CV merupakan hal yang salah dan terlarang. Terlebih, jika melihat dari kasus yang tengah terjadi pada seorang dokter gadungan ini, nyatanya manipulasi CV dapat membuat kita terjerat hukum. 

Dengan demikian, JAKartans harus tau nih, setidaknya terdapat 3 alasan mengapa JAKartans jangan pernah berbohong di CV yang JAKartans miliki. Apa sajakah 3 alasan tersebut?

  1. Beban Pekerjaan

Pada kenyataannya, memang dengan berbohong di CV mungkin akan memudahkan JAKartans untuk mendapatkan pekerjaan. Namun, setelah itu? Tentunya, kita akan bekerja sesuai dengan kemampuan yang kita miliki, dan cara untuk mengetahui kemampuan yang kita miliki adalah salah satunya dengan melihat CV yang sudah kita kirim ke perusahaan tersebut.

Maka dari itu, berbohong di CV pada kenyataannya hanya akan menjadi ‘bom waktu’  untuk diri sendiri. Pada kenyataannya, kita akan dihadapkan dengan job desk yang sebenarnya tidak kita kuasai namun justru kita tulis di CV. Oke, mungkin kita bisa bekerja seiringan dengan belajar akan job desk tersebut. Tapi, tentunya membuat pekerjaan yang kita lakukan menjadi lebih banyak dan tentunya dapat berpengaruh terhadap diri dan kinerja kita terhadap perusahaan tersebut.

BACA JUGA: 4 Hal yang Perlu Dilakukan agar Kamu Lulus Social Media Checking Ketika Melamar Pekerjaan

  1. Hidup dalam Tekanan

Tentunya ketika kita berbohong kita cenderung akan merasa takut untuk ketahuan, terlebih jika berbohong yang kita lakukan memiliki dampak besar terhadap hidup atau pekerjaan. Dalam hal ini, pada kenyataannya berbohong di CV pun membuat kita hidup tidak tenang dan penuh tekanan. Kita akan hidup dengan dihantui rasa ketakutan akan ketahuan jika kita berbohong pada CV kita.

Dengan demikian, rasanya lebih baik jujur agar hidup lebih tenang dan pekerjaan dapat diselesaikan dibandingkan dengan berbohong yang berujung dengan hidup penuh tekanan dan ketakutan. 

  1. Dipecat

Hal yang paling berbahaya apabila berbohong di CV adalah dipecat. Bisa jadi, karena merasa dibohongi atau nyatanya ada keluhan dari user perusahaan terkait kinerja, kita justru akan dipecat. 

Atau, ketika proses rekrutmen, bisa saja HRD tidak tahu bahwa informasi di dalam CV-mu palsu. Mereka mungkin baru mengetahuinya ketika kamu sudah diterima kerja.

Akibatnya, kemungkinan besar kamu akan dipecat dan kehilangan pekerjaan, lho.

Maka dari itu, buatlah CV sejujur mungkin dan sesuai dengan keahlian yang kita miliki. Agar nantinya JAKartans dapat bekerja dengan tenang karena sesuai dengan kemampuan yang memang dimiliki.(*/)

(RRY)

 

Advertisement

Related post

×

Hello!

Silakan kirim email ke program@jak101fm.com untuk pertanyaan seputar JAK 101 FM

× Hey JAK FM