Menteri Luar Negeri Dominic Raab menjadi tuan rumah pertemuan para pemimpin asing G7
Beberapa negara demokrasi terkemuka dunia telah berkumpul di London selama 3 hari dalam pertemuan untuk menyetujui tindakan tegas terhadap permasalahan global paling kritis yang mengancam dan merusak demokrasi, kebebasan dan hak asasi manusia.
Masalah yang dibahas termasuk hubungan dengan Rusia, Cina, dan Iran, serta krisis di Myanmar, kekerasan di Ethiopia, dan perang yang masih terus berlangsung di Suriah. Negara-negara G7 (Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, AS) berkumpul bersama tamu negara undangan (Australia, India, Republik Korea, Afrika Selatan, dan Ketua ASEAN).
Untuk pertama kalinya, ASEAN diundang untuk mengikuti pertemuan tersebut. Undangan yang ditujukan untuk ASEAN dan India menunjukkan bagaimana Inggris berusaha memperdalam hubungan dengan kawasan Indo-Pasifik, dan memperlihatkan betapa pentingnya kawasan tersebut dalam mereformasi dan menjaga tatanan internasional agar masyarakat terbuka dan ekonomi bisa berkembang.
Sementara itu Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins mengatakan, G7 – sebagai koalisi negara demokrasi paling berpengaruh di dunia, memiliki tanggung jawab kepada seluruh dunia pada saat krisis ini. Owen mengungkapkan kegembiraannya bahwa ASEAN telah diundang untuk pertama kalinya dalam pertemuan G7 karena hal tersebut mencerminkan kenyataan bahwa negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia, sangat penting bagi masa depan planet kita, ekonomi global kita, serta perdamaian dan stabilitas global.
“Keterlibatan ASEAN dalam pertemuan ini mencerminkan langkah perubahan Inggris dalam keterlibatannya dengan Indo Pasifik”, ungkap Owen.
Selain itu Owen menegaskan bahwa Inggris yang menjadi tuan rumah G7 tahun ini, merupakan kesempatan untuk membuat kemajuan besar dalam masalah global.
“Dari keahlian Inggris di bidang ilmiah dan genomic yang terkemuka di dunia, pengembangan vaksin COVID-19 yang menyelamatkan jiwa, dan kepemimpinan dalam menetapkan target paling ambisius untuk mengatasi emisi iklim dari ekonomi besar mana pun – Inggris memiliki banyak hal untuk ditawarkan kepada G7 dan dunia”, ujar Owen.
Div.MARI NEWS