Arti dan Makna dari Resolusi yang Harus Kamu Ketahui!
Senin lalu menjadi langkah awal JAKartans dalam menjalani perjalanan di tahun 2024. Setelah mengarungi sukses di tahun 2023, tentu saja JAKartans memiliki harapan dan target pribadi yang ingin dicapai di tahun yang baru ini.
Secara umum, banyak yang mengartikan resolusi sebagai istilah yang biasa digunakan dalam konteks kualitas foto, video, atau audio. Tetapi, apabila kita merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), resolusi memiliki makna yang lebih dalam, yaitu keputusan atau mufakat pendapat dalam bentuk permintaan atau tuntutan.
Dalam konteks Tahun Baru, resolusi bisa diartikan sebagai bentuk permintaan atau harapan terhadap diri sendiri. Sangat baik jika resolusi, harapan, atau impian kita tertulis sebagai bentuk dokumentasi pribadi. Mengapa? Karena tanpa penulisan, kita bisa saja lupa dengan apa yang sebenarnya ingin kita capai. Ingatan manusia yang rapuh membutuhkan dukungan bentuk dokumentasi sebagai pengingat.
BACA JUGA: 5 Pengalaman Lucu dan Absurd Netizen Indonesia Ketika Berada di Kantor
Seberapa Pentingkah Resolusi?
Resolusi yang baik seharusnya sesuai dengan kemampuan kita. Evaluasi dari resolusi tahun-tahun sebelumnya menjadi tolak ukur keberhasilan resolusi yang ingin kita capai di tahun 2024. Evaluasi itulah yang membuat resolusi menjadi sesuatu yang penting.
Terlalu sering kita menganggap hidup kita “sudah sesuai rencana,” sehingga kita melupakan tujuan dan impian yang sebenarnya telah kita miliki. Mempunyai resolusi setiap tahunnya adalah langkah sadar untuk mencapai impian secara bertahap, dan itulah yang sering terlupakan oleh banyak orang.
BACA JUGA: Lamanya Perjalanan Menuju Tempat Kerja Bikin Depresi, Kok Bisa?
Jangan Jadikan Resolusi sebagai Beban
Meski resolusi adalah hak setiap individu, terlalu banyak dan terlalu tidak realistis bisa menjadi sumber frustrasi. Skala prioritas perlu diterapkan dalam menyusun resolusi, seperti yang diungkapkan oleh Mega Tala Harimukhti, seorang psikolog klinis dewasa.
Mega menekankan bahwa resolusi harus didasarkan pada kemampuan diri sendiri dan pencapaian yang telah kita raih sebelumnya, bukan berdasarkan pencapaian orang lain. Pengenalan diri menjadi kunci utama dalam menyusun resolusi.
Dengan demikian, resolusi bukan sekadar formalitas atau tekanan, tetapi menjadi suatu hal penting yang membimbing langkah JAKartans ke arah pertumbuhan dan pencapaian pribadi. Resolusi yang sesuai dengan kapasitas dan kemampuan diri sendiri akan memberikan motivasi yang positif, bukan menjadi beban yang membebani diri sendiri. (*/)
(RRY)
