Selamat Ulang Tahun Kota Jakarta, Jadilah Karya untuk Nusantara
Kota Jakarta hari ini resmi berusia 496 tahun. Kota yang merupakan Ibu Kota dari Indonesia ini merayakan ulang tahunnya di tanggal 22 Juni ini.
Kota Jakarta sendiri resmi berdiri sejak 22 Juni 1527, hal ini didasari oleh penaklukan Sunda Kelapa oleh Fatahillah dan pasukannya. Setelah penaklukan tersebut, nama Sunda Kelapa pun diubah menjadi Jayakarta.
Sejarah Nama “Jakarta”
Dahulu, saat masih bernama Sunda Kelapa, kawasan Jakarta merupakan kawasan pelabuhan Sunda Kelapa. Setelah kedatangan Pangeran Fatahillah pada 22 Juni 1527, nama Sunda Kelapa pun berubah menjadi Jayakarta.
Kota Jayakarta pun mengalami perkembangan pesat, Jayakarta menjadi pusat perdagangan antara komoditas pedagang yang berasal dari China, India, Arab, Eropa, dan juga Nusantara. Namun, semenjak kedatangan VOC pada tahun 1619, Jayakarta mulai mengalami kehancuran.
Wilayah Jayakarta yang dikuasai oleh VOC bernama Batavia. Nama Batavia sendiri diambil dari Batavieren, nenek moyang bangsa Belanda.
Bangunan yang dibangun di Batavia sendiri mengikuti gaya arsitektur Belanda. Dengan gaya bangunan yang tersusun lurus dan dipisahkan kanal-kanal, kawasan Batavia dikelilingi oleh berbagai tembok yang diperuntukan sebagai benteng dan parit sebagai perlindungan.
Di tahun 1650, kawasan Batavia menjadi tempat pemukiman bagi masyarakat Eropa. Ironisnya, beberapa bangsa yang menetap sebelum kehadiran VOC justru harus menetap dibalik tembok dan gerbang batavia.
Nama Batavia sendiri resmi digunakan pada periode 1619-1942. Sejak kedatangan Jepang di Indonesia, nama Batavia berubah menjadi Djakarta Tokubetsu Shi. Penggantian nama ini merupakan upaya untuk menghilangkan pengaruh Belanda di kawasan ini.
Nama Djakarta Tokubetsu Shi ini nantinya akan terus terus dipakai sebagai penamaan kota Jakarta. Hanya saja, penggunaan “Djakarta Tokubetsu Shi” dipersingkat menjadi Jakarta.
Peresmian Nama “Jakarta”
Setelah terlepas dari penjajahan Belanda dan Jepang. Nam “Jakarta” akhirnya diresmikan oleh Walikota Jakarta saat itu, Sudiro. Peresmian nama Jakarta dilakukan pada tanggal 22 Juni 1956.
Jakarta yang awalnya merupakan kotapraja, pada tahun 1959 diangkat menjadi Daerah Tingkat Satu dibawah pimpinan gubernur. Gubernur pertama Jakarta adalah Soemarno Sosroatmodjo.
Dan barulah pada tahun 1961, status Jakarta berubah menjadi Daerah Khusus Ibu Kota (DKI)
Jakarta dan Impian Masyarakat Indonesia
Sejak zaman Sunda Kelapa, Jayakarta, Batavia, Djakarta Tokubetsu Shi, hingga akhirnya menjadi Jakarta. Kota Jakarta selalu menjadi pusat industri. Sehingga, tidak jarang banyak masyarakat Indonesia yang melakukan migrasi untuk mengadu nasib di Ibu Kota.
Jika di Amerika Serikat terdapat “American Dream” dimana banyak masyarakat internasional yang berbondong-bondong bermigrasi ke Amerika guna mendapatkan kehidupan yang lebih layak. Indonesia pun memiliki “Indonesian Dream” dimana banyak masyarakat Indonesia yang berasal dari daerah berbondong-bondong bermigrasi ke Jakarta untuk beradu nasib demi kehidupan yang lebih baik.
Kota Jakarta sebagai pusat industri memang selalu memberikan penawaran dan janji yang menarik untuk mengadu nasib. Tapi, pada akhirnya dengan banyaknya masyarakat dari daerah yang bermigrasi ke Jakarta, Jakarta yang hanya memiliki luas sebesar 661,5 km² akhirnya menemui masalah baru yaitu overpopulasi.
Hingga akhirnya Pemerintah pusat pun merencanakan rencana pemindahan Ibu Kota dan juga pusat pemerintah ke daerah yang baru.
Perpisahan Jakarta sebagai Ibu Kota
Dengan mulai beredarnya rencana perpindahan Ibu Kota baru ke daerah Kalimantan yang nantinya akan diberi nama “Nusantara”. Kota Jakarta harus melepas status Ibu Kota yang sudah lama mereka sandang.
Banyak hal yang terjadi selama Jakarta menjadi Ibu Kota Indonesia. Mulai dari kehadiran tamu penting, menjadi tuan rumah untuk event-event internasional, sampai menjadi saksi adanya reformasi di dalam pemerintahan Indonesia, semuanya terjadi di Jakarta.
Di ulang tahun Jakarta yang ke-496 ini, semoga Kota Jakarta dapat mengemban tugas menjadi Ibu Kota dengan sebaik-baiknya. Sehingga, kenangan Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia akan selalu terkenang di hati masyarakat Kota Jakarta dan juga Indonesia.
(RRY)